Mobil Terbang Berhasil Mengudara, Inikah Masa Depan Alat Transportasi?

Selain kendaraan listrik, mobil terbang dianggap akan menjadi alat transportasi masa depan. Bahkan banyak perusahaan yang sudah membuat mode purwarupa dan melakukan pengujian. Namun, hasilnya belum memuaskan.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi dari mode mobil (kiri) dan pesawat (kanan). (Klein Vision via BBC)
Ilustrasi dari mode mobil (kiri) dan pesawat (kanan). (Klein Vision via BBC)

Liputan6.com, Jakarta - Selain kendaraan listrik, mobil terbang dianggap akan menjadi alat transportasi masa depan. Bahkan banyak perusahaan yang sudah membuat mode purwarupa dan melakukan pengujian. Namun, hasilnya belum memuaskan.

Contohnya, Airbus Vahana. Prototipe mobil terbang ini diuji pada tahun 2018 dan dapat melayang setinggi 487cm selama 53 detik.

Ada juga Kitty Hawk Flyer yang menjanjikan pengendalian semudah main video game, namun diberhentikan pada bulan Juni 2020 silam. Untuk memproduksi mobil terbang secara masal, suatu perusahaan harus menjalankan banyak uji coba kelayakan terlebih dahulu.

Seperti yang dilakukan Profesor Stefan Klein, penemu dari Klein Vision. Pada Senin lalu (28/6/2021) Klein Vision AirCar telah sukses terbang dari bandara internasional Nitra menuju Bratislava, Slovakia.

Melansir BBC, Jumat (2/7/2021), mobil futuristis tersebut memakan waktu 35 menit untuk perjalanan 90km antara kedua bandara. Sesampainya di Bratislava, Klein langsung mengemudikan kreasinya ke tempat di mana wartawan berada.

Hasil pengetesan tersebut sangatlah memuaskan bagi Klein karena tidak terjadi kendala sama sekali. Dia mendeskripsikan penerbangan tersebut sebagai 'normal' dan 'amat nyaman'.

Hingga uji coba terakhir ini, prototipenya telah berada di antara awan selama 40 jam dengan kecepatan rata-rata 170km/h. Klaimnya, kendaraan menarik ini bisa melangit sejauh 1.000 kilometer di ketinggian 2.500 meter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Butuh Landasan

Menurut BBC, AirCar berbeda dari kendaraan terbang lainnya karena mobil berubah menjadi pesawat. Sedangkan protitipe lain menggunakan cara terbang helikopter. Alhasil, mobil ini membutuhkan landasan pacu untuk mengudara. 

Klein Vision hendak mendobrak pasar penerbangan dengan AirCar, mereka akan sukses apabila bisa mengambil untung sedikit disitu.

"Di Amerika Serikat sendiri terdapat 40.000 pesanan untuk pesawat, jika kita dapat mengubah 5% dari angka tersebut untuk menggunakan mobil terbang, maka ketertarikan terhadap mobil ini sangatlah tinggi," jelas Anton Zajac, Co-Founder and Advisor Klein Vision.

Sumber: Otosia.com


Infografis Harga Eceran Tertinggi Obat Covid-19

Infografis Harga Eceran Tertinggi Obat Covid-19
Infografis Harga Eceran Tertinggi Obat Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya