Liputan6.com, Jakarta - Meski jarang digunakan, sepeda motor tetap harus dicek. Hal ini untuk memastikan motor selalu dalam kondisi prima dan siap pakai.Â
Ade Rohman, Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora mengatakan, pemilik sepeda motor bisa melakukan pengecekan dan pembersihan ringan pada beberapa komponen.
"Pengguna sepeda motor wajib mengetahui beberapa komponen yang perlu dilakukan perawatan dan memahami cara pemeriksaannya dengan benar," ujar Ade Rohman.
Advertisement
Berikut beberapa bagian sepeda motor yang perlu diperiksa agar kondisi motor tetap terjaga dengan baik, di antaranya:
1. Sistem bahan bakar
Periksa sistem saluran bahan bakar, mulai dari bagian tutup dan tangki bahan bakar. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan jika ada kebocoran maka akan tercium.
Jika ada kebocoran, hindari dari percikan api dan segera menghubungi bengkel terdekat agar segera bisa dilakukan tindakan perbaikan.
2. Oli Mesin
Mengecek ketinggian oli mesin menggunakan stik oli pada kondisi sepeda motor diletakkan di posisi standar tengah (main stand). Kapasitas oli normal jika permukaan oli masih berada diatas garis lower dan dibawah garis upper pada ujung stick oli.
"Saat melakukan pemeriksaan kapasitas oli, posisi stik oli tidak boleh di ulir kedalam. Kemudian periksa juga apakah ada kebocoran oli di sekitar mesin atau tidak," imbuhnya.
Â
3. Sistem Pengereman
Sistem rem yang umum digunakan ada 2 model yaitu rem hydroulik dan rem tromol. Untuk motor yang menggunakan rem hydroulik, periksa ketinggian level minyak rem jika kapasitas minyak rem berkurang ini bisa disebabkan dari kanvas rem yang sudah mulai tipis.
Apabila hal ini terjadi, lanjutkan dengan melakukan pemeriksaan ketebalan kanvas rem melalui indikator keausan kanvas rem yang ditunjukkan dengan garis pada sisi kanvasnya.
Sementara pada sistem pengereman tromol, dapat dilakukan pemeriksaan jarak main bebas handle rem dimana ukuran standarnya adalah 10-20mm. Lakukan penyetelan jarak main bebas jika jarak menyimpang, dengan cara memutarkan mur penyetelnya pada ujung kabel remnya.
Lalu pastikan juga ketebalan kanvas remnya dengan melihat indikator keausan pada bagian lengan ayun rem tromolnya pada saat dilakukan pengereman.
4. Kondisi Ban
Jangan lupa cek tekanan angin dan keausan ban agar berkendara lebih aman dan nyaman serta mendapatkan performa yang maksimal dalam berkendara.
Umumnya tekanan angin normal ban depan adalah 200 kPa/29 psi dan ban belakang: 225 kPa/33 psi.
Untuk memeriksa keausan ban luar, bisa dilihat dari indikator keausan ban yang terdapat pada alur ban tersebut. Indikator tersebut biasanya disematkan di alur ban sejajar dengan tanda segitiga pada samping ban luar.
Â
Advertisement
5. Kondisi Aki
Untuk beberapa tipe sepeda motor Honda, pada bagian speedometer sudah dilengkapi dengan indikator tegangan battery. Pengendara bisa langsung melihat dan memeriksa tegangan accu pada sepeda motor.
Kondisi aki bisa dikatakan baik jika memiliki tegangan >12.4 volt. Sementara itu untuk sepeda motor yang belum dilengkapi dengan indikator tegangan aki, bisa melakukan pemeriksaan dengan menggunakan cara sederhana yaitu dengan memfungsikan electric starter. Jika masih mumpuni bisa diartikan aki dalam kondisi baik.
"Disarankan, jika sepeda motor jarang digunakan secara rutin hidupkan sepeda motor untuk melakukan pengisian tegangan accu supaya agar tidak drop," terang Ade.
6. Bersihkan dan lumasi bagian yang bergerak
Apabila sepeda motor selalu parkir di ruang terbuka, bersihkan motor dari debu dan kotoran lainnya secara rutin. Atau jika terkena hujan sebaiknya motor dicuci untuk menghindari karat pada komponen sepeda motor.
Setelah dilakukan pembersihan, lumasi bagian-bagian komponen yang bergerak, di antaranya standar tengah, pillion step, grip gas, lubang kunci, rantai mesin untuk sepeda motor jenis cub dan sport.
Sumber: Otosia.com
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19
Advertisement