Liputan6.com, Jakarta - Lamborghini ingin menjaga agar kendaraan bermesin bensin tetap ada hingga akhir dekade ini. Hal tersebut, ditegaskan oleh Chief Executive Unit Stephan Winkelmann, kepada surat kabar mingguan Jerman, Welt am Sonntag, dirilis Reuters, Senin (14/2/2022).
"Setelah hibridisasi, kami akan menunggu untuk melihat apakah mungkin untuk menawarkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal setelah 2030," ujarnya.
Baca Juga
"Satu kemungkinan adalah menjaga kendaraan bermesin pembakaran internal tetap hidup melalui bahan bakar sintetis," tambahnya.
Advertisement
Sementara itu, Winkelmann pada bulan lalu mengatakan Lamborghini berencana untuk meluncurkan model listrik pertamanya pada akhir dekade ini.
Ini menggarisbawahi pendekatan yang lebih hati-hati setelah komentar tahun lalu, bahwa peluncuran direncanakan untuk paruh kedua dekade ini.
Sebagai informasi, Lamborghini serta pesaing utamannya, Ferrari, Aston martin, dan McLaren sedang bergulat dengan cara mengubah jangkauan daya baterai mereka.
Namun, pabrikan supercar ini juga tidak ingin kehilangan performa kinerja tingginya untuk mendukung harga mahal kendaraan yang akan mereka tawarkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerus Lamborghini Aventador Mulai Menampakkan Diri
Lamborghini telah mengumumkan bahwa pihaknya tidak lagi memproduksi model Aventador. Sebagai gantinya, pabrikan supercar asal Italia ini telah menyiapkan satu model baru untuk menggantikan generasi sebelumnya.
Bahkan, model tersebut kedapatan tengah diuji coba di jalan raya. Hal ini terlihat dari spyshot yang diunggah Carscoops, di mana model baru ini masih dilapisi kamuflase.
Pengujian mobil baru Lamborghini ini dikabarkan dilakukan di area pabrik mereka yang terletak di Sant'Agata Bolognese, Italia.
Dari spyshot yang beredar ini, penerus Aventador ini terlihat lebih agresif dengan penggunaan dua knalpot yang dipasang cukup tinggi dan sejajar dengan lampu belakang.
Advertisement