Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2022 menjadi momentum kebangkitan kinerja ekspor PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), setelah terdampak pandemi Covid-19 sejak 2020.
Hal tersebut, didukung dengan pengiriman perdana Toyota Fortuner ke Australia, sekaligus momentum pencapaian produksi ekspor 2 juta unit.
Baca Juga
Direktur Eksternal Affairs PT TMMIN Bob Azam menyampaikan, sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2019, Toyota mampu mengekspor sebanyak 200 ribu unit lebih secara completely built up (CBU).
Advertisement
"Sebelum Pandemi Covid-19 itu ekspor 200 (ribu) unit lebih. Sekarang (pencapaian selama 2021) sudah 188 ribu unit, dan dengan 600 unit tambahan ekspor ke Australia berarti sudah 90 persen mendekati sebelum pandemi," ujar Bob saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (15/2/2022).
Sebagai informasi, dengan tambahan ekspor ke Australia, berarti menambah jajaran benua yang menjadi negara tujuan ekspor Toyota, setelah sebelumnya sudah dikirim ke Asia, Afrika, dan Amerika.
Sepanjang 2021, ekspor kendaraan tipe SUV yang meliputi Fortuner, Rush, dan Raize mencapai 90 ribu unit.
Sementara Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace yang mewakili kelas MPV mencapai 36 ribu unit. Sedangkan tipe Sedan, Hatchback, LCGC (Vios, Yaris, Agya) mencapai 62 ribu unit.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apresiasi Kemenperin
Sementara itu, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, sama halnya dengan ekspor ke Jepang, ekspor produk mobil ke Australia terkenal memiliki spesifikasi yang ketat, misalnya terkait spesifikasi bahan bakar, emisi, dan keamanan.
Ini menandakan industri otomotif Indonesia telah memiliki daya saing yang tinggi, sehingga produknya diminati di berbagai pasar mancanegara.
Selain itu, Agus juga memberikan apresiasi kepada PT TMIIN yang akan menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor dari semua produk-produknya dengan teknologi dan standar tinggi.
"Selain itu, PT Toyota juga telah menyampaikan komitmennya untuk memproduksi beberapa jenis kendaraan elektrifikasi, yang akan diawali dengan produksi Kijang hybrid. Tentunya kami akan terus mendukung dan mendorong percepatan produk elektrifikasi atau kendaraan listrik murni,” tandasnya.
Advertisement