Australia Terapkan Marka Jalan dengan Teknologi Glow in the Dark

Untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan berkendara, marka pada jalan-jalan di Desa Victoria, Australia, kini dilapisi dengan cairan yang bisa menyala (glow in the dark) pada saat malam hari.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 13 Mei 2022, 09:04 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2022, 09:04 WIB
Australia terapkan marka jalan glow in the dark untuk tingkatkan kewaspadaan berkendara (Carsales Australia)
Australia terapkan marka jalan glow in the dark untuk tingkatkan kewaspadaan berkendara (Carsales Australia)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan berkendara, marka pada jalan-jalan di Desa Victoria, Australia, kini dilapisi dengan cairan yang bisa menyala (glow in the dark) pada saat malam hari.

Langkah ini merupakan sebuah bagian dari upaya untuk mengurangi trauma di jalan, lantaran angka kecelakaan pada daerah tersebut cukup meningkat dalam 12 bulan terakhir.

Oleh karena itu, pemerintah mengusulkan untuk menerapkan marka jalan yang dapat dipantau secara jelas saat malam hari tiba. Pasalnya, jalan tersebut memang dikenal gelap dan kerap membuat pengendara yang melintas kurang fokus.

Teknologi yang mereka sebut sebagai Photoluminescent ini, merupakan hal yang baru untuk memastikan pengendara dapat lebih aware dan fokus terhadap jalan yang mereka lalui.

Dengan penggunaan Photoluminescent ini, diinformasikan akan memancarkan cahaya yang lebih terang jika dibandingkan dengan marka jalan biasa.

Operator yang mengerjakan pelapisan marka jalan dengan cairan tersebut, Tarmac Linemarking, mengatakan dalam unggahahannya di sosial media bahwa mereka telah memenangi tender untuk mengerjakan dan bekerja sama dengan OmniGrip dan VicRoads yang nantinya akan diaplikasikan pada beberapa wilayah lain.

Dengan menggunakan teknologi Photoluminescent, operator menjelaskan bahwa ini bukan seperti cat biasa yang kerap digunakan untuk membuat marka jalan.

Garis yang bercahaya tersebut, terdiri dari dua lapisan yang terbuat dari termoplastik dan akan memancarkan cahaya untuk membantu penglihatan para pengendara yang melintas.

Cahaya yang dikeluarkan oleh lapisan tersebut, dapat bertahan hingga sepanjang malam. Mengenai daya tahannya, mereka mengeklaim bahwa lapisan tersebut bertahan sekitar tiga sampai lima tahun dalam sekali pengaplikasian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mobil Listrik Ini Jadi Kendaraan Dinas Bupati Sumenep

Bupati Sumenep Ahmad Fauzi mengklaim dirinya sebagai kepala daerah level Bupati atau Wali Kota pertama di Indonesia yang memanfaatkan mobil listrik Hyundai Ioniq Electric sebagai kendaraan dinas.

"Insyaallah ini yang pertama. Lumayan, tumpangannya tidak kalah dengan mobil lain," ujarnya kepada Liputan6.com saat menghadiri undangan halal bihalal dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parae di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (11/5/2022).

Bupati Fauzi mengaku, mobil listrik kelir hitam berpelat nomor merah M 1 VP itu dipakainya sebagai mobil dinas beberapa bulan terakhir.

"Saya ingin mengkampanyekan dan mendukung seruan Presiden Jokowi yang tertuang dalam Perpres nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan," ucapnya.

Bupati Fauzi menegaskan, kepala daerah harus memulai untuk menginspirasi warganya agar juga memakai kendaraan listrik berbasis baterai.

"Saya rasa sudah saatnya kita beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan yang berbasis tenaga listrik," ujarnya.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya