Pemerintah Godok Standardisasi Swap Baterai untuk Motor Listrik

Perkembangan kendaran listrik terus bergerak cepat di Indonesia, termasuk penggunaan motor listrik

oleh Arief Aszhari diperbarui 27 Jul 2022, 16:01 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2022, 16:01 WIB
uji coba penukaran baterai kendaraan listrik
Petugas menguji coba penukaran baterai sepeda motor listrik di halaman kantor Ditjen Ketenagalistrikan ESDM, Jakarta, Senin (31/8/2020). Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) ini diharap dapat meningkatkan permintaan listrik dari energi baru terbarukan (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan kendaran listrik terus bergerak cepat di Indonesia, termasuk penggunaan motor listrik. Namun, masih banyak kendala yang harus dihadapi, termasuk masalah infrastruktur pengisian baterai.

Saat ini, masalah pengisian baterai sudah banyak dilakukan melalui metode swap atau tukar. Dengan begitu, proses pengisian baterai bisa lebih cepat dan efisien.

Tapi, bukan berarti masalah terselesaikan, karena di lapangan banyak teknologi tukar baterai ini berbeda setiap merek, sehingga tidak bisa digunakan oleh semua merek roda dua listrik.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen Ilmate) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengatakan pemerintah tengah mencoba membuat aturan terkait swap baterai ini.

"Jangan sampai dia (merek kendaraan) memiliki merek A tetapi SPKLU-nya tidak cocok, atau merek A hanya menyiapkan untuk modelnya sendiri, itu wasting investasi," jelas Taufiek, saat ditemui di pameran kendaraan listrik PEVS 2022, belum lama ini.

Lanjut Taufiek, jika swap baterai motor listrik tidak bisa digunakan untuk semua jenis kendaraan maka akan mengurangi kepuasan konsumen.

"Saat ini sedang membuat standarnya, tetapi paling tidak di setiap SPKLU itu cocok dengan semua merek baterai apapun untuk sepeda motor dulu," tegasnya.

Saat ini, Taufiek menjelaskan sudah ada 300 titik penukaran baterai di Jabodetabek. Fasilitas ini, berada di beberapa gerai dan dari pihak swasta juga sudah bekerja untuk penyediaan tukar baterai ini.

"Sudah ada Go-jek dan Grab yang bekerja dengan divisi kendaraan listriknya sendiri, dengan beberapa titiknya itu dan mengenai battery monitoring system ketika habis harus ke mana, mereka juga sudah ada. Itu kalau di-replika akan banyak masyarakat puas," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tren Motor Listrik Meningkat, Begini Respons Komunitas Moge Indonesia

Keberadaan motor listrik di pasar Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Banyak merek yang mulai menghadirkan berbagai model ramah lingkungannya, termasuk pabrikan besar yang sudah mulai studi terkait motor listrik di Tanah Air.

Menanggapi perkembangan motor listrik yang sudah cukup masif, salah satu komunitas pengguna motor gede alias moge, Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) menyambut baik hal tersebut.

"Motor listrik itu biaya operasional lebih murah. Mudah-mudahan, harganya juga akan lebih murah. Kalau begitu, kita bisa tukar motor lama kita dengan motor baru (listrik)," ujar Husdi Karyono, Sekretaris Jenderal HDCI di Jakarta, belum lama ini.

Lanjut Husdi, pihaknya juga siap untuk mendukung pemerintah terkait penghematan energi dan penurunan emisi gas buang dengan menggunakan motor listrik.

Terlebih, jika nantinya saat perjalanan jarak jauh atau touring dengan motor listrik, bisa dengan mudah melakukan pengecasan baterai.

"Saat jarak jauh, susah cari SPBU di jalan, dan carjer baterai motor listrik gampang, seperti pengisian handphone akan sangat gampang sekali," pungkasnya.

Sementara itu, terkait motor listrik dari Harley-Davidson, merek ikonik asal Amerika Serikat ini juga sudah mulai melakukan pengembangan roda dua ramah lingkungan tersebut.

Dengan merek LiveWire, sebagai bagain terpisah dari Harley Davidson, terus melakukan kerjasama, salah satunya dengan Kymco.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya