BBM Naik, Mobil Bekas Harga Terjangkau dan Irit Bahan Bakar Jadi Incaran Konsumen

Pasar mobil bekas (mobkas) mulai tumbuh, seiring pulihnya ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi

oleh Arief Aszhari diperbarui 17 Okt 2022, 19:06 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 19:06 WIB
Carsome Bikin Fasilitas Sulap Mobil Bekas Jadi Baru (Arief A/Liputan6.com)
Carsome Bikin Fasilitas Sulap Mobil Bekas Jadi Baru (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar mobil bekas (mobkas) mulai tumbuh, seiring pulihnya ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Namun, hanya beberapa model yang memang masih jadi incaran calon konsumen.

Andreas Difa, pemilik showroom mobil bekas Anugerah Motor Garage (AMG) menjelaskan, mobkas yang masih laris atau tetap jadi incaran konsumen yang pastinya memiliki harga terjangkau.

"Di jaman sekarang, isu BBM naik, isu Pertalite makin boros, itu makin bikin orang takut beli mobil bekas," jelas Andreas, saat ditemui di showroom-nya, di bilangan Mangga Dua, Senin (17/10/2022).

Sementara itu, dengan adanya isu kenaikan bahan bakar juga, membuat calon konsumen mobkas mencari kendaraan yang lebih efisien. Hal tersebut, terkait dengan kapasitas mesin, yaitu yang 1.000 cc hingga 1.400 cc.

"Di bawah 1.500 cc, mobil LCGC, mungkin juga MPV sekelas Ertiga dan Mobilio penjualan lebih baik. Mobil-mobil bekas juga kenaikan harganya menarik, contoh Calya (Toyota) 2016, yang dulu bisa di bawah Rp 100 juta, kini bisa Rp 100 juta pas atau lebih," jelasnya.

Sementara itu, untuk banderol mobil bekas yang masih banyak laku, adalah di bawah Rp 200 juta.

"Modelnya, Toyota Calya, Honda Brio, Toyota Agya, Honda Jazz, Toyota Yaris dan sebagainya. Itu disebut mobil yang fast moving. Sedangkan untuk Toyota Avanza, demandnya sudah berkurang," pungkasnya.

Tak Perlu Khawatir, Beli Mobil Bekas Kini Bergaransi 1 Tahun

Beli Mobil Bekas Kini Bisa Dapat Garansi 1 tahun, Begini Caranya (Arief A/Liputan6.com)
Beli Mobil Bekas Kini Bisa Dapat Garansi 1 tahun, Begini Caranya (Arief A/Liputan6.com)

Seiring dengan membaiknya pasar mobil baru, kondisi penjualan mobil bekas (mobkas) juga bertumbuh pasca pandemi Covid-19. Perekonomian yang terus pulih, berimbas terhadap permintaan mobkas yang juga meningkat.

Melihat hal tersebut, Otospector sebagai pionir platform layanan inspeksi dan garansi mobkas, berkolaborasi dengan Bursa Otomotif Jakarta (BOJ) dan showroom Anugerah Motor garage (AMG) selaku diler rekanan, memberikan edukasi terhadap calon konsumen pentingnya membeli mobkas bergaransi.

"Alasannya karena kita tidak pernah tahu riwayat pemakaian mobil bekas dari pemilik sebelumnya seperti apa. Meski sudah dicek detail sebelum membeli, tetapi banyak komponen internal mesin yang tidak mungkin dibongkar pada saat pengecekan," jelas Jeffrey Andika, Founder dan CEO Otospector, di Mangga Dua Square, Senin (17/10/2022).

Itulah pentingnya membeli mobil bekas bergaransi, karena selain bisa terhindar dari biaya yang tidak terduga, garansi Otospector juga menyediakan layanan Customer Care 24 jam dan gratis inspeksi yang siap membantu mobil yang bergaransi.

Menariknya lagi, layanan customer care ini dilengkapi juga dengan Layanan Darurat 24 jam untuk membantu saat mobil konsumen mogok atau tidak bisa jalan. Layanan darurat ini meliputil ayanan derek, penggantian ban serep, jumper aki, dan pengisian bensin saat mobil kehabisan bahan bakar.

Bicara program garansi mobil bekas ini, Otospector sajikan berbagai pilihan paketnya, seperti paket garansi Silver, jangka waktu 30 hari total klaim Rp 10 juta, paket garansi gold, jangka waktu 90 hari total klaim Rp 15 juta, paket garansi gold plus, jangka waktu 360 hari total klaim Rp 30 juta, dan paket garansi platinum, jangka waktu 360 hari total klaim Rp 50 juta.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya