Mobilnya Belum Dirilis, Pendiri Xiaomi Yakin Produknya Terjual 10 Juta Unit per Tahun

Pendiri Xiaomi, Lei Jun, mengatakan bahwa ia memiliki target untuk bisa menjual produk tersebut sebanyak 10 juta unit per tahunnya.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 29 Nov 2022, 13:02 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2022, 13:02 WIB
Lei Jun, pendiri Xiaomi targetkan bisa menjual mobil buatanya sebanyak 10 juta unit per tahun
Lei Jun, pendiri Xiaomi targetkan bisa menjual mobil buatanya sebanyak 10 juta unit per tahun

Liputan6.com, Jakarta - Langkah raksasa teknologi asal Cina, Xiaomi, untuk memproduksi mobil pertamanya telah mereka umumkan pada 2021 lalu. Sebagai komitmennya tersebut, mereka turut mendirikan perusahaan baru Xiaomi Automobile yang dikhususkan untuk berfokus pada rencana mereka tersebut.

Di lain sisi, disitat Carnewschina, pendiri Xiaomi, Lei Jun, mengatakan bahwa ia memiliki target untuk bisa menjual produk tersebut sebanyak 10 juta unit per tahunnya.

Sesuai dengan rencana awal, Lei Jun, sebagai orang nomor satu di perusahaan tersebut pernah mengatakan pada 2021 lalu bahwa ia berharap produksi massal dari mobil listrik buatannya akan dimulai pada pertengahan tahun 2024 mendatang.

Setelah mengumumkan langkah tersebut, mobil prototipe Xiaomi pertama kali dimata-matai saat pengujian jalan. Berdasarkan informasinya, mobil listrik pertama tersebut mengusung bentuk sedan dan tampil dengan nuansa yang sporty.

Selang beberapa waktu kemudian, pada 28 September 2022 lalu, mobil prototipe Xiaomi kembali terlihat tengah melakukan pengujian jalan. Dari informasi yang disebutkan, mobil listrik ini akan dilengkapi dengan teknologi pengisian daya 800V dan powertrain untuk 260 kW atau setara dengan 354 tk.

Sebelum mereka ikut dalam persaingan di industri otomotif, Lei Jun, juga turut membagikan beberapa informasi berharga.

Dalam ungkapannya tersebut, menurut dia pihaknya terus melakukan penelitian dan memperoleh wawasan mendalam tentang industri EV. Dia juga berbicara ketika industri mobil listrik telah mencapai level 'kedewasaan', maka akan ada lima brand yang akan menguasai 80 persen pangsa pasar.

Untuk itu, jika dia ingin masuk ke dalam peta persaingan yang lebih sengit, pihaknya telah menargetkan untuk bisa menjual mobil listriknya sebanyak 10 juta unit mobil tiap tahunnya.

Menangkan AXCR 2022, Mitsubishi Ralliart Kantongi Banyak Masukan untuk Pengembangan Triton

Tim Mitsubishi Ralliart langsung menjuarai kejuaraan bergengsi setelah lebih dari 10 tahun vakum di dunia motorsport. Ya, Mitsubishi Ralliart memenangkan Asia Cross Country Rally (AXCR) 2022 yang berlangsung 21-26 November 2022 di Thailand dan Kamboja.

Pereli asal Thailand, Chayapon Yotha bersama co-driver Peerapong Sombutwong lah yang memenangkan reli lintas negara tersebut. Sementara Rifat Sungkar bersama co-driver-nya Chupong Chaiwan harus puas diurutan ke-5.

Dalam kejuaraan ini, tim Mitsubishi Ralliart mengandalkan Mitsubishi Triton untuk bertarung di kelas Grup T1 (prototipe kendaraan lintas alam).

Di kompetisi ini, bukan cuma kepiawaian mengemudi dan kecakapan membaca navigasi yang diuji, performa serta ketangguhan kendaraan juga sangat menentukan.

Pasalnya, ajang yang disebut-sebut sebagai Reli Dakar versi Asia ini menyuguhkan medan berat mulai dari jalanan tanah berkontur kasar, hutan, jalanan berlumpur, hingga menyeberangi sungai dengan jarak mencapai 1.700 kilometer.

Kemenangan ini tentunya semakin menguatkan kemampuan dan ketangguhan Mitsubishi Triton dalam melibas medan berat. Bahkan usai balapan AXCR 2022, tidak ditemui masalah pada mobil reli yang digunakan pada kejuaraan ini.

"Setelah balapan kami cek mobilnya dan tidak ada sama sekali masalah di kedua mobil yang ikut reli. Triton punya kendali yang sangat baik, suspensi bagus, mobil ini sangat cocok untuk reli semacam ini," terang Direktur tim Mitsubishi Ralliart Hiroshi Masuoka secara virtual, Senin (28/11/2022).

Dirinya menyebutkan, tim Mitsubishi Ralliart telah mendapat banyak masukan dari reli bergengsi ini. Dan feedback yang didapat akan menjadi modal untuk peningkatan kualitas produk di masa depan.

"Kami akan mencoba membawa feedback ini untuk dikembangkan ke depannya dan kami akan bikin lebih cepat lagi," katanya.

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya