Liputan6.com, Jakarta - Melakukan mudik Lebaran sudah menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Biasanya, perjalanan menuju kampung halaman ini, dilakukan dengan menempuh jarak yang jauh dan juga membutuhkan waktu yang lama.
Terlebih, saat perjalanan mudik Lebaran, kondisi lalu lintas akan sangat ramai dan kondisi jalanan akan sangat padat. Di samping membutuhkan konsentrasi, dan kondisi badan yang prima, ada dua hal yang harus menjadi perhatian para pemudik, khususnya yang menggunakan mobil dan melintas di jalan tol.
Advertisement
Baca Juga
Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultan Indonesia, berpesan bahwa ada dua hal yang harus diantisipasi oleh pemudik. Pertama, bahaya yang siap mengintai, tentu saja adalah microsleep dan yang kedua adalah highway hypnosis.
Advertisement
"Ketika kita mengemudi sudah dibatasin, itu kecepatan mobil kan seperti disandera, 90 sampai 100 kpj. Dengan 100 kpj saja kadang sudah dapat surat cinta (tilang -red)," buka Sony, kepada Liputan6.com.
Dia menambahkan, "Nah begitu tersandera, itu akan terkena dua masalah, yaitu microsleep dan highway hypnosis. Itu ngeri banget dampaknya, dan potensi kecelakaannya besar banget."
Dengan adanya pembatasan kecepatan yang diberlakukan akan menekan kecelakaan di jalan, tetapi potensi bahaya tersebut juga tetap ada dan siap menghantui para pemudik ini.
Oleh karena itu, untuk memberikan antisipasi terkait dua fenomena tadi, ia menyarankan agar pengemudi yang melakukan mudik harus benar-benar disiplin dalam beristirahat secara maksimal di tempat peristirahatan.
"Bukan berarti kecepatan rendah terus mereka aman, tapi ada potensi itu. Jadi gimana siasatinya? Dia harus disiplin komitmen untuk istirahat rutin. Bayangin kalau di jalan tol, kecepatan 80 kpj dan 90 kpj, itu membosankan," tambahnya.
highway hypnosis
Sementara itu, Sony, juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan highway hipnotize tersebut. Ini adalah sebuah fenomena yang membuat pengemudi terasa dihipnotis oleh skema perjalanan mudik yang menjenuhkan.
"Highway hypnosis itu adalah ketika orang dibatasin kecepatannya, dia akan lama-lama jenuh dengan gambaran jalan tol yang itu-itu saja. Pager, rata, kadang-kadang menyilaukan, dan dia terhipnotis. Potensi yang paling besar adalah nabrak belakang, itu kenapa banyak sekali mobil nabrak buntut bus atau kendaraan lain di depan," pungkas Sony.
Â
Advertisement
