Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik semakin menjadi pilihan utama masyarakat untuk mobilitas sehari-hari, baik dalam kota maupun perjalanan antar kota.
Dengan desain futuristik dan teknologi canggih, mobil listrik menawarkan kenyamanan serta keamanan berkendara. Namun, intensitas hujan yang tinggi dan risiko banjir di beberapa wilayah menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga
Untuk itu, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Sabtu (9/3/2025) PT NETA Auto Indonesia membagikan beberapa tips penting agar mobil listrik tetap aman saat melewati genangan atau terkena dampak banjir.
Advertisement
Tips Saat Melewati Genangan Air
- Pastikan Kedalaman Genangan Tidak Melebihi Setengah Tinggi Ban
Sebelum melintas, periksa kedalaman air. Jika genangan banjir melebihi setengah tinggi ban kendaraan, sebaiknya cari jalur alternatif yang lebih aman untuk menghindari potensi kerusakan pada kendaraan.
- Kurangi Kecepatan di Bawah 10 km/jam
Berkendara perlahan dengan kecepatan di bawah 10 km/jam akan mengurangi risiko air masuk ke dalam komponen penting kendaraan serta menjaga stabilitas mobil saat melintasi genangan.
- Hindari Berhenti Lebih dari 30 Menit dalam Genangan
Jika kendaraan terjebak dalam kemacetan di area tergenang, usahakan untuk tidak berhenti lebih dari 30 menit.
Jika kondisi mengharuskan mobil berhenti lama, sebaiknya segera mencari tempat lebih aman untuk menghindari risiko air masuk ke dalam sistem kendaraan.
Langkah Darurat Jika Mobil Listrik Terendam Banjir
Sementara jika mobil listrik sudah terendam banjir, berikut ini ada beberapa langkah darurat yang harus dilakukan pemilik:
- Jangan Menyalakan Kendaraan
Jika mobil listrik sudah terendam air, jangan coba untuk menyalakannya. Biarkan kendaraan benar-benar kering terlebih dahulu sebelum membawanya ke bengkel atau dealer resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Lepaskan Parking Brake Secara Manual
Kendaraan yang terendam tidak boleh dinyalakan sebelum benar-benar kering. Oleh karena itu, lepaskan rem parkir secara manual untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada sistem pengereman dan kelistrikan.
Di samping itu, Senior Manager After Sales PT NETA Auto Indonesia Januar Eka Sapta juga menekankan pentingnya tidak tidak menyalakan kendaraan saat proses evakuasi.
Alasannya, mobil listrik yang terendam banjir memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan sistem kelistrikan jika dinyalakan dalam kondisi belum kering.
"Oleh karena itu, langkah terbaik adalah memastikan kendaraan dalam keadaan mati hingga dilakukan pemeriksaan oleh teknisi resmi," tutur Januar menjelaskan.
Advertisement
