Tips Membeli Mobil Listrik dan Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan, Jangan Sampai Keliru

Sebelum membeli mobil listrik sebagai kendaraan impian, ada baiknya untuk memerhatikan beberapa hal berikut ini.

oleh Gloria Trivena May Ary diperbarui 03 Feb 2023, 15:22 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2023, 15:14 WIB
Tips Membeli Mobil Listrik dan Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan, Jangan Sampai Keliru
(c) Shutterstock

Liputan6.com, Jakarta Berkembangnya zaman yang penuh akan teknologi memang semakin memudahkan aktivitas masyarakat. Mulai dari memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makanan dan pakaian, hingga ke aspek kendaraan. Menariknya, saat ini banyak orang Indonesia yang sedang mengarahkan perhatian ke mobil listrik, sebagai salah satu kendaraan impian.

Ya, mobil ini sendiri bisa dikatakan sebagai wujud teknologi yang mutakhir dan sering digadang-gadang sebagai kendaraan masa depan. Selain itu, berbagai fitur canggih yang terdapat di dalamnya juga tak kalah mencuri daya tarik masyarakat yang memiliki ketertarikan di dunia otomotif. Keunggulannya pun terbilang sangat banyak, bahkan melampaui jenis-jenis mobil lainnya. Jadi, tak heran saja jika mobil ini semakin menjadi yang terdepan di kelas otomotif.

Meskipun mobil listrik Indonesia belum bisa ditemukan sebanyak mobil elektronik buatan negara lain, namun karena besarnya antusias orang-orang terhadap produk ini nyatanya mampu memberikan kesempatan yang lebar untuk membuka pasar tersendiri di dalam negeri. 

Apabila kamu salah satu yang sedang mencari kendaraan ini, maka pastikan dulu untuk memerhatikan beberapa hal berikut ini. Apa saja?

Jenis-Jenis Mobil Listrik yang Sudah Beredar di Pasaran

Tips Membeli Mobil Listrik dan Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan, Jangan Sampai Keliru
(c) Shutterstock

Sebelum memutuskan mobil listrik seperti apa yang ingin dimiliki, maka perlu sekali untuk mengetahui jenis-jenis kendaraan elektronik yang telah beredar di pasaran. Untungnya saat ini sudah tersedia banyak pilihan mobil elektronik, dengan berbagai keunggulan dan prinsip kerjanya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan yang bisa dibaca.

1. Battery Electric Vehicle (BEV)

Jenis mobil Battery Electric Vehicle (BEV) disebut juga sebagai All-Electric Vehicle (AEV) merupakan kendaraan yang beroperasi sepenuhnya dengan mengandalkan listrik di baterai. Jenis mobil listrik ini tidak memiliki mesin pembakaran (ICE) dan memanfaatkan kegunaan battery pack untuk menyimpan listrik sebagai daya penggerak utamanya.

Sistem kerja dari BEV sendiri terbilang cukup sederhana. Pertama, daya akan dikonversi terlebih dahulu dari baterai DC ke AC untuk mengaktifkan motor. Kemudian, pedal akselerator mengirimkan sinyal ke control module dengan tujuan untuk menyesuaikan kecepatan kendaraan. Jika mobil menggunakan motor induksi, maka penyesuaian tersebut nantikan dilakukan dengan mengubah frekuensi daya AC dari inverter ke motor.

Selanjutnya, motor akan menghubungkan dan memutar roda melalui roda gigi. Saat rem ditekan atau mobil melambat, motor menjadi generator yang menghasilkan listrik lalu disimpan kembali ke dalam baterai. 

2. Hybrid Electric Vehicle (HEV)

Berikutnya ada mobil Hybrid Electric Vehicle (HEV). Selain dikenal sebagai HEV, mobil ini pun kerap kali disebut sebagai standard hybrid atau paralel hybrid. Pada kendaraan elektronik jenis ini, terdapat dua sistem penggerak, yaitu mesin pembakaran (ICE) dan motor traksi. ICE mendapatkan energi dari BBM. Sementara itu, motor traksi bekerja dengan mendapatkan energi dari baterai mobil listrik. 

Berbeda dari BEV, HEV memiliki tangki pemasok BBM sebagai alternatif dayanya. Selain itu, mobil ini juga mempunya satu set baterai yang berfungsi menggerakan bagian motor. Baik mesin maupun motor dapat memutar transmisi secara bersamaan. Kemudian, saat terjadi proses pengereman, motor akan berubah menjadi generator dan mengisi baterai yang berkurang.

3. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)

Tipe mobil FCEV atau Fuel-Cell Vehicle (FCV) merupakan kendaraan listrik yang tidak menghasilkan emisi sedikitpun alias Zero Emission. Untuk hasilkan listrik, mobil ini memanfaatkan teknologi fuel-cell, yang mampu mengubah energi kimia menjadi energi listrik secara langsung. 

Prinsip kerja FCEV cukup mirip dengan BEV, tetapi sangat berbeda jauh dari PHEV. Yang bikin canggih, kendaraan ini mampu hasilkan energi listrik sendiri saat untuk menjalankannya. Namun sayang, mobil ini masih sangat jarang untuk ditemukan di negara Indonesia.

4. Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV)

Jenis mobil listrik yang terakhir adalah Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Kendaraan ini memiliki model hybrid, di mana terdapat mesin pembakaran (ICE) dan motor traksi listrik. Meskipun sama-sama hybrid, namun HEV dan PHEV ternyata memiliki perbedaan yang sangat jelas. 

Baterai mobil listrik PHEV dapat diisi ulang dari sumber listrik eksternal dan menghubungkannya ke inlet (charging port) yang ada pada mobil listrik. Sementara HEV tidak memiliki fungsi seperti ini. Selain itu, PHEV memiliki dua mode operasi, yaitu all-electric mode dan hybrid mode.

Pada mode all-electric mode, hanya tenaga listrik saja yang akan digunakan sepenuhnya selama perjalanan. Sedangkan, mode hybrid mode bisa mengandalkan bahan bakar BBM dan energi listrik di saat yang bersamaan.

Komponen yang Ada Pada Mobil Listrik

Tips Membeli Mobil Listrik dan Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan, Jangan Sampai Keliru
(c) Shutterstock

Selain jenis-jenis dari mobil elektronik, kamu juga perlu mengetahui komponen apa saja yang biasanya ada pada tipe kendaraan ini. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian yang bisa dipahami.

1. Battery Pack

Komponen pertama adalah battery pack. Benda ini memiliki fungsi utama untuk menyimpan dan mengalirkan arus listrik searah (Direct Current/DC) ke inverter. Kemudian, tenaga yang dihasilkan akan digunakan untuk menggerakkan motor traksi.

Komponen ini sendiri bisa dibilang sebagai yang paling mahal bila dibandingkan dengan komponen yang lainnya. Selain itu, bobot dari battery pack ini juga dinilai paling berat, lho.

2. Power Inverter

Komponen berikutnya adalah power inverter. Benda ini berguna untuk mengubah listrik DC menjadi listrik AC untuk menggerakkan motor traksi. Bukan hanya itu, alat ini juga bisa mengubah listrik AC menjadi DC untuk untuk mendukung fungsi regenerative braking.

3. Auxiliary Battery

Baterai mobil listrik nyatanya memiliki jumlah lebih dari satu. Item tambahan ini sendiri kerap disebut sebagai auxiliary battery atau baterai tambahan. Adapun fungsinya adalah sebagai tempat penyimpan dan penyedia arus listrik agar aksesori mobil yang bukan termasuk ke dalam komponen utama bisa dinyalakan. Misalnya saja seperti air conditioner di dalam mobil, wiper, alarm, lampu mobil, dan sebagainya.

4. Charge Port

Charge port sebenarnya merupakan komponen yang sifatnya mendukung. Jadi, keberadaan barang ini dianggap tidak terlalu wajib. Bahkan, sebagian mobil ini juga ada yang tidak menggunakan charge port untuk mengisi daya listriknya. 

5. Motor Traksi

Motor traksi ini merupakan sebuah dinamo listrik yang berfungsi untuk menggerakkan transmisi dan roda. Komponen ini sangat penting terutama dalam performa kendaraan yang kamu miliki. Di dalam motor traksi terdapat beberapa bagian yang perlu diketahui pula, mulai dari rotor, stator, coil, serta magnet dua kutub.

6. Transmission

Sama seperti mobil konvensional, mobil listrik Indonesia juga memiliki transmisi sebagai salah satu komponen di dalamnya. Kegunaan benda ini adalah untuk menyalurkan energi gerak yang dihasilkan oleh listrik ke roda mobil.

7. Thermal System Management

Komponen berikutnya adalah Thermal System Management. Barang ini berguna untuk menjaga baterai pack dan motor traksi dari suhu panas berlebih (overheat) yang mungkin saja terjadi ketika kendaraan dipakai dalam waktu yang cukup lama. 

Itu tadi beberapa bagian-bagian dari kendaraan roda empat elektronik yang bisa diketahui. Sebagai catatan, berbagai komponen-komponen di atas bisa saja berbeda untuk setiap tipe mobil listrik. 

Jarak yang Bisa Ditempuh

Untuk rata-rata jarak tempuh mobil listrik saat ini adalah sekitar 313 km. Sementara itu, mobil listrik yang mampu melaju paling jauh memiliki jarak tempuh dua kali lipat dari rata-ratanya, iaitu 652 km. Menariknya, baru-baru ini ada perusahaan yang sedang mengembangkan seri mobil elektronik agar bisa dikendarai sejauh 800+ km hanya dengan sekali pengisian penuh baterainya.

Di sisi lain, ada sejumlah mobil yang cuma memiliki jarak tempuh sekitar 135 km. Kendaraan seperti ini biasanya punya ukuran yang lebih kecil dan kapasitas baterai yang kecil pula dibandingkan mobil listrik pada umumnya. Kendaraan dengan tipe ini paling sering ditemukan dengan ciri dua bangku penumpang di dalamnya.

Stasiun Pengisian Daya

Tips Membeli Mobil Listrik dan Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan, Jangan Sampai Keliru
(c) Shutterstock

Di Indonesia sendiri, tempat atau pengisian daya untuk kendaraan listrik masih sangat minim ditemukan. Maka dari itu, jika kamu memang berminat untuk membelinya, haruslah mempertimbangkan dahulu daerah domisili yang sedang ditempati. Biasanya, kota-kota besar sudah menyediakan stasiun pengisi daya agar kendaraan listrik bisa beroperasi dengan lebih mudah dan lancar. 

Tak hanya itu, kamu pun harus mempertimbangkan waktu pengisian dari mobil yang satu ini. Berbeda dari mobil konvensional, mobil ini umumnya akan memakan waktu yang lama. Dalam satu kali mengisi, dibutuhkan waktu sekitar 8 jam hingga daya dapat terisi sepenuhnya.

Usia Pakai Baterai Mobil Listrik

Tips Membeli Mobil Listrik dan Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan, Jangan Sampai Keliru
(c) Shutterstock

Pada dasarnya, mobil listrik memiliki usia pakai baterai yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan mereknya. Selain itu, produsen mobil ini juga memiliki garansi dengan ketentuan tertentu untuk pemakaian baterai. Sehingga, apabila barang itu sudah rusak dalam waktu yang singkat atau belum melewati masa garansi, maka kamu bisa menukarnya dengan item yang baru.

Namun, perlu diingat bahwa ada beberapa faktor yang juga bisa mempengaruhi usia pakai baterai ini. Di antaranya adalah suhu, pengisian daya, serta kilowatt-hour (kWH). Selain itu, jangan lupa pula untuk selalu menjaga dan merawat pemakaian kendaraan ini, agar baterai mobil listrik dan komponen lainnya tak akan mudah rusak di waktu yang singkat. 

Harga Mobil Listrik yang Ada Di Pasaran

Harga mobil listrik di pasaran juga terbilang sangat bervariasi. Ada yang masih relatif murah hingga normal, yaitu berkisar 200an hingga 800an juta rupiah. Ada pula yang sangat mahal dengan nominal mencapai milyaran rupiah. Tentu saja, itu kembali lagi pada fitur dan keunggulan yang ditawarkan.

Semakin canggih teknologi dan sistem yang ada pada mobil elektronik tersebut, maka semakin mahal pula harga mobil listrik yang ditawarkan. Namun, jika fitur-fiturnya tidak terlalu banyak dan memiliki sistem yang dapat dikatakan standar, maka sudah pasti harga yang dipatok juga akan menyesuaikan.

Begitulah kira-kira tips yang bisa dilakukan ketika hendak membeli mobil listrik sebagai mobil idaman untuk perjalanan sehari-hari. Jika kamu sudah memikirkan matang-matang dan memerhatikan semua aspek yang sudah dijelaskan di atas, maka ambillah keputusan dengan bijak jenis atau merek mobil listrik seperti apa yang diinginkan. Jangan sampai salah pilih dan malah membeli mobil dengan spesifikasi yang tak terlalu bagus karena tergiur harga yang murah. Sehingga, setelah mobil sudah berada di tangan, kamu bisa menggunakannya dengan praktis dan nyaman tanpa keluhan apapun yang berarti.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya