Liputan6.com, Jakarta - PT Kreta Indo Artha (KIA) sebagai distributor resmi merek Kia di Indonesia, telah memastikan akan memajang mobil listrik EV6 untuk konsumen di Indonesia dalam gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 10-20 Agustus 2023.
Meski digadang-gadang akan menjadi pilihan yang tepat bagi konsumen, namun nyatanya mobil listrik tersebut tengah tersandung masalah di Amerika Serikat.
Baca Juga
Masalahnya, dalam laporan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), telah mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap beberapa unit Kia EV6.
Advertisement
Hal ini dikarenakan ada beberapa keluhan dari pemilik mobil listrik tersebut, di mana mereka merasakan bahwa kendaraan ini tiba-tiba kehilangan tenaga penggerak yang berkurang secara signifikan bahkan sampai seluruhnya.
Dalam dokumen resminya, Office of Defects Investigation (ODI), telah menerima sebanyak 11 pengaduan dari para pemilik yang diproduksi pada 2022 lalu. Mereka juga menjelaskan bahwa hal tersebut dibarengi dengan adanya suara letupan keras dan adanya notifikasi pada kluster instrumen sebelum kendaraan tersebut benar-benar kehilangan daya.
"Rentang hilangnya daya dan interval waktu yang bervariasi antara pesan dan peringatan dan hilangnya daya," tulis pernyataan dari laporan tersebut soal permasalahan Kia EV6, dilansir Carbuzz.
Ada Kesalahan Teknis Pada Sistem
Meski kejadian tersebut telah dialami oleh beberapa konsumen, namun, dalam laporan ODI mereka tidak menginformasikan adanya korban saat mobil tersebut mengalami masalah.
Disebutkan bahwa dalam investigasi yang dilakukan, hal ini terjadi karena adanya hilangnya hubungan antara daya dan kegagalan komponen ICCU (Integrated Control Charging Unit) pada mobil EV6. Bagian ini bertanggung jawab untuk memasok daya ke baterai bertegangan rendah dan tegangan tinggi.
"Tinjauan awal menunjukkan kelebihan arus di dalam ICCU dapat merusat transistor (FET) di LDC (DC-t0-DC converter), yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengisi ulang baterai," tulis laporan investigasi tersebut.
Terkait berapa banyak unit yang terdampak, informasi yang kami dapat ada sekitar 19.824 unit kendaraan.
Advertisement