Liputan6.com, Jakarta - PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pada November tahun lalu meluncurkan produk motor listrik, yakni Kawasaki Ninja e-1 sport full fairing dan Z e-1 yang bergaya naked sport. Kuota yang ditawarkan tak banyak, hanya 10 unit.
Dari jumlah itu, 7 unit di antaranya telah terjual. "Sudah 7 unit yang terjual. Rinciannya 5 Ninja e-1 dan 2 Z e-1," terang Section Head Marketing Division PT KMI, Sucipto Wijono saat ditemui di Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) II belum lama ini.
Baca Juga
Itu artinya, unit motor listrik Kawasaki ini hanya menyisakan tiga unit saja. Untuk diketahui, Ninja e-1 ditawarkan dengan Harga Rp149,9 juta dan Z e-1 Rp146,9 juta On the Road Jakarta. Motor listrik ini didatangkan secara utuh dari Thailand.
Advertisement
Dan baru-baru ini, Liputan6.com berkesempatan untuk menjajal keduanya. Sayang, lokasi pengetesan kurang proper lantaran dilakukan area khusus yang bukan jalanan umum.
Itupun hanya berupa trek lurus dengan permukaan beton sehingga sulit untuk merasakan handling-nya secara maksimal.
Â
Oke, kita mulai dari Kawasaki Ninja e-1. Dari segi tampilan, motor sport listrik ini memang begitu sporty dengan balutan full fairing dan sudut meruncing di bagian depan dan belakang.
Saat pertama kali duduk, posisi berkendara yang ditawarkan sama seperti Ninja 4-Tak bermesin konvensional. Namanya juga motor listrik, Ninja e-1 tak dilengkapi tuas kopling dan persneling untuk oper gigi.
Kedua komponen ini merupakan ciri khas yang biasa ditemui di motor Ninja. Jadi saat mencoba untuk berkendara, rasanya jadi agak aneh ketika tidak menemui dua komponen tersebut.
Saat sudah mulai melaju pun rasanya seperti ada yang kurang lantaran motor ini senyap. Tak ada lagi deru suara yang keluar dari lubang knalpot seperti halnya Ninja konvensional.
Sementara saat menunggangi Kawasaki Z e-1, bobot motor ini terasa lebih enteng ketimbang Ninja e-1. Ternyata ada selisih bobot antara keduanya. Z e-1 memiliki berat 135 kg, sedangkan Ninja e-1 140 kg.
Â
Kawasaki Z e-1
Posisi berkendara Z e-1 nyaman untuk penggunaan harian karena posisi stang yang lebih tinggi. Sementara Ninja e-1, badan agak merunduk khas gaya berkendara motor sport. Seperti halnya Ninja e-1, Z e-1 juga tak memiliki tuas kopling dan persneling.
Dari segi dimensi, Z e-1 memiliki panjang 1.980mm, lebar 730mm, dan tinggi 1.035mm. Sementara Ninja e-1 memiliki panjang 1.980mm, lebar 690mm, dan tinggi 1.105mm.
Awak Liputan6.com yang memiliki tinggi badan 175cm tak menemui kendala saat kedua kaki menapakkan kaki ke permukaan jalan.
Soal performa, baik Ninja e-1 dan Z e-1 setara dengan motor bensin 125cc. Motor ini mengandalkan dua baterai Lithium-ion 50,4V.30Ah dengan motor listrik yang bisa menyuplai tenaga maksimal 12 Hp pada 2.600-4.000 rpm dengan torsi puncak 40,5 Nm sejak 0-1.600 rpm.
Kawasaki juga membekali keduanya dengan dua mode berkendara, yakni Eco dan Road. Pada mode Eco, tarikannya terasa lembut karena mengejar efisiensi energi.
Sementara saat menggunakan mode Road, tarikannya lebih enteng dan responsif. Stop and go menggunakan mode ini terasa menyenangkan.
Terlebih lagi saat mengaktifkan fitur e-Boost. Tenaga yang dihasilkan terasa jauh lebih responsif. Namun untuk mencegah panas berlebih pada baterai, pengoperasiannya dibatasi hanya 15 detik.
Kawasaki mengklaim, kecepatan Ninja e-1 pada mode Eco dibatasi hingga 64 km/jam (75 km/jam with e-Boost). Sedangkan Z e-1 mencapai 62 km/jam (72 km/jam with e-Boost).
Sementara pada mode Road, Ninja e-1 mampu melaju higga 88 km/jam (105 km/jam with e-Boost). Untuk Z e-1 mencapai 85 km/jam (101 km/jam with e-Boost).
Terkait baterai, satu unitnya memiliki bobot 11,5 kg. Untuk satu baterai, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian daya dari nol hingga penuh mencapai 3,7 jam.Harga per baterai juga tak murah. Kawasaki mematok Harga Rp 45 juta untuk satu unitnya.
Untuk fitur lain, baik Ninja e-1 maupun Z e-1 dilengkapi lampu full LED, cluster meter TFT, rem ABS 2-channel, Reverse/Walk Mode, hingga Kawasaki Connectivity untuk menghubungkan motor ke smartphone lewat aplikasi.
Advertisement