Di Negara Ini, Baterai Mobil Listrik Melebihi 90 Persen Dilarang Parkir di Basement

Pihak berwenang di Seoul, Korea Selatan sangat khawatir dengan risiko kebakaran kendaraan listrik

oleh Arief Aszhari diperbarui 24 Agu 2024, 14:47 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2024, 12:59 WIB
Mobil listrik Volkswagen ID.3 terbakar pasca pengisian baterai
Mobil listrik Volkswagen ID.3 terbakar pasca pengisian baterai

Liputan6.com, Jakarta - Pihak berwenang di Seoul, Korea Selatan sangat khawatir dengan risiko kebakaran kendaraan listrik. Sehingga, pemerintah setempat tengah menyiapkan aturan baru yang mencegah pemilik mobil listrik, dengan baterai terisi lebih dari 90 persen memasuki garasi parkir bawah tanah alias basement.

Disitat dari Carscoops, awal bulan ini, sebuah Mercedes-benz EQE terbakar saat diparkir di garasi bawah tanah di apartemen Inchoen dan memicu kebakaran hebat.

Akibat insiden tersebut, sebanyak 140 unit kendaraan ikut dilahap si jago merah, dan menyebabkan 23 orang harus dilarikan ke rumah sakit, dan sekitar 700 warga dievakuasi.

Selain membatasi akses ke garasi bawah tanah untuk kendaraan listrik yang baterainya lebih dari 90 persen, aturan baru itu juga memberlakukan batas pengisian daya sebesar 80 persen untuk pengisian cepat di ibu kota Korea Selatan.

Ada juga rencana untuk memberlakukan batas pengisian daya untuk pribadi. Aturan baru ini sendiri bisa diberlakukan pada akhir September 2024.

Sementara itu, banyak pakar kendaraan listrik di negara tersebut yang keberatan dengan aturan tersebut. Menurut Profesor Yoon Won-Sub, yang mengepalai pusat penelitian baterai yang dikelola oleh Universitas Sungkyunwan dan Samsung SDI, tidak ada bukti bahwa baterai yang terisi penuh menimbulkan risiko lebih besar untuk terbakar.

“Pengisian daya yang berlebihan bukanlah faktor yang menentukan terjadinya kebakaran,” katanya. “Sejak awal, kendaraan listrik dirancang untuk tidak pernah mencapai daya penuh, meskipun dasbor menunjukkan daya terisi 100 persen," tegasnya.

Korea Selatan Darurat Kebakaran Kendaraan Listrik

Kebakaran kendaraan listrik menjadi sebuah ancaman nyata di depan mata. Terlebih, penggunaan kendaraan roda empat bertenaga baterai ini semakin masif di berbagai negara, termasuk juga di Korea Selatan.

Bahkan, baru-baru ini sebuah mobil listrik Mercedes EQE terbakar di parkiran basement apartemen Incheon, Korea Selatan.

Japan Times mengatakan, kebakaran tersebut merusak 140 unit kendaraan, dan menyebabkan 23 orang harus dilarikan ke rumah sakit, dan sekitar 700 warga dievakuasi.

Akibat kasus tersebut, seperti disitat dari Carscoops, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan, dilaporkan akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas serangkaian kebakaran kendaraan listrik yang terjadi di negara tersebut.

Sementara itu, Reuters juga melaporkan, bahwa pemerintah Negeri ginseng, segera mengumumkan langkah-langkah komprehensif terkait kebakaran kendaraan listrik.

Hal ini, dapat dilakukan paling cepat bulan depan, dan laporan terbaru menunjukan bahwa akan ada peraturan yang mengharuskan produsen mobil untuk mengungkapkan siapa yang menyediakan baterai untuk kendaraan listrik buatannya.

Jika benar, tampaknya ini merupakan bagian dari upaya untuk menyalahkan perusahaan-perusahaan China, seperti Farasis Energy, yang dilaporkan membuat baterai untuk Mercedes EQE yang terbakar tersebut.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya