Liputan6.com, Jakarta - Ketua RT 01 RW 07 Sukabumi Utara, Rawabelong, Jakarta Barat, menyebut warga yang mendemo calon gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama saat blusukan di wilayah itu, Rabu 2 November kemarin bukan warga setempat.
Ketua RT yang bernama Dayat itu, menyampaikan hal ini saat Basuki atau Ahok membesuknya di RS Siloam, Kamis (3/11/2016), siang.
"Dia diteriakin ketua RT yang enggak benar. Dia keluar, dan yang gebukin bukan warga kampung dia. Dia ketua RT kok (pasti tahu warganya)," ujar Ahok di RS Siloam Jakarta Barat.
Advertisement
Menurut pengakuan Dayat pada Ahok, tak lama usai Gubenur DKI nonaktif itu dievakuasi naik angkot meninggalkan lokasi demo, para pendemo tidak terima dan mencari siapa tuan rumah atau RT yang bertanggung jawab atas kedatangan Ahok di RT 01, Sukabumi Utara itu.
"Waktu saya pergi, rombongan ini enggak terima, lalu tanya siapa tuan rumahnya? Dicarilah ketua RT ini. Dia (RT) mengatakan, harus terima (Ahok) dong. Kampanye kan memang bebas terdaftar di KPU kok. Lalu dia digebukin," cerita Ahok.
Ahok menegaskan, penganiayaan Dayat harus dibawa ke ranah hukum.
"Ini penganiayaan. Ini harus lapor kepada polisi. Visumnya semua lengkap. Video, foto ada, lengkap. Ini enggak boleh dibiarkan. Ada Panwaslu. Kalau cara-cara seperti ini dibiarkan, ini negara mau dibawa ke mana," ujar Ahok.
Ahok menyebut, Dayat masih ingat wajah pengeroyoknya. Orang-orang tersebut bukanlah warga RT 01.
Ahok pun menegaskan, negara tak boleh takut dengan aksi premanisme yang dilakukan kelompok tertentu.
"Kita tidak boleh takut dengan tekanan-tekanan premanisme seperti ini, ini negara demokrasi, ini negara hukum, negara berdaulat, kita ada aparat, semua ditegakkan," Ahok menegaskan.