Ahok: Negara Tak Boleh Takluk pada Premanisme

Ahok menyebut tak semua yang menolaknya di Rawa Belong adalah warga setempat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 03 Nov 2016, 06:07 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 06:07 WIB
Ahok Blusukan di Rawabelong
(Liputan6.com/Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diadang sekitar 30 orang saat blusukan di pasar Rawabelong, Jalan Salam Raya, Sukabumi Utara, Jakarta Barat.

Meski kerap didemo, Ahok mengaku tak gentar.

"Saya kira, negara tidak boleh takluk pada premanisme," kata Ahok di Mapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, 2 November 2016.

Ahok menyebut tak semua yang menolaknya di Rawabelong tadi adalah warga setempat. Buktinya, kata Ahok, masih banyak warga yang mau menyapanya.

"Masyarakat semua terima, kok. Masyarakat penduduk asli terima, kok. Mereka hanya segelintir orang yang teriak-teriak itu," ujar Ahok.

Dalam kunjungan itu, Ahok tampak tetap semringah dan menyapa meski didemo warga. "Di sini banjir ya, Bu," tanya Ahok pada salah satu warga.

"Tidak, Pak, di bawah yang banjir," jawab warga itu.

Melihat Ahok yang tetap santai, pengawalnya meminta sang mantan Bupati Belitung Timur itu berjalan lebih cepat. Pengawal tersebut terus melihat ke arah massa pendemo yang berada di belakang rombongan.

"Ayo, Pak," ujar pengawal Ahok.

Pendemo yang sempat mendekat membuat Ahok dan pengawalnya berjalan lebih cepat. Namun, Ahok masih sempat bersalaman dengan warga.

Raut wajah panik tak tampak di wajah Ahok. Di ujung gang, sebelum naik angkot, Ahok sempat berswafoto dengan warga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya