PPP Djan Faridz Klarifikasi Evaluasi Dukungan Ahok-Djarot

Evaluasi strategi kemenangan, lantaran banyaknya penolakan saat kampanye Ahok-Djarot. Penolakan itu dinilai tidaklah murni.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Nov 2016, 10:01 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 10:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz akan mengevaluasi dukungan kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta.

Terkait hal itu, Wasekjen DPP PPP Sudarto angkat bicara. Menurut dia, evaluasi yang dimaksud bukanlah menarik dukungan.

"Saya kira begini, PPP sudah bulat mendukung Ahok-Djarot. Itu keputusan DPP dan merupakan hasil konsultasi dengan DPC. Evaluasi itu terkait program dan strategi kemenangan. Calon ini mau ditetapkan tersangka atau tidak, ini (pencalonan) tak bisa diundurkan. Ahok-Djarot tetap calon," ucap Sudarto di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).

Dia pun menegaskan, evaluasi strategi kemenangan, lantaran, banyaknya penolakan saat kampanye Ahok-Djarot. Menurut dia, penolakan itu tidaklah murni.

"Evaluasi itu untuk program kerja. Strateginya, bagaimana kita menghindari penolakan. Hasil investigasi tim PPP, penolakan itu tidak murni. Artinya ada yang menggerakkan itu. Makanya kita evaluasi," beber Sudarto.

Ketua DPP PPP bidang Hukum dan HAM Triana Dewi Seroja menegaskan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus segera mencari tahu soal penolakan itu. Dan segera bertindak.

"Kami minta Bawaslu untuk menindaklanjutinya. Segera ditindak jika ada yang melakukan penolakan," tandas Dewi.

Karenanya, dia menegaskan, status Ahok dalam dugaan penistaan agama, tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap dukungan PPP kepada pasangan nomor urut dua itu.

"Buat kami PPP tidak ada pengaruhnya. Jika (ditetapkan) status jadi tersangka, itu bukanlah justifikasi untuk Ahok. Semuanya masih menunggu inkracht (berkekuatan hukum tetap)," pungkas Dewi.

Sebelumnya, Sekjen PPP Dimyati mengatakan akan melakukan evaluasi dukungan. Alasannya, karena saat ini Ahok terjerat kasus dugaan penistaan agama. Sehingga banyak masukan dari para alim ulama agar PPP mengkaji dukungan ke Ahok.

Rencananya, PPP kubu Djan Faridz akan membahas soal evaluasi dukungan ke Ahok-Djarot pekan ini. Dimyati mengatakan ada kemungkinan jika PPP kubu Djan Faridz mengalihkan dukungan ke Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Sama seperti kebijakan PPP kubu Romahurmuziy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya