Jubir Ahok-Djarot: Hak Internal PPP Mau Cabut Dukungan

Meski begitu, Bestari berharap PPP kubu Djan Faridz tidak mencabut dukungannya.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Nov 2016, 19:45 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 19:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot dari Partai Nasdem Bestari Barus menyatakan, evaluasi dukungan dari PPP kubu Djan Faridz merupakan hak internal partai. Tim sukses Ahok-Djarot tetap fokus bekerja untuk mendulang kemenangan.

"Kalau partai itu kan tentu adalah hak mereka dan memang kalau itu sifatnya mungkin hanya internal saja, pastinya internal dong. Karena dia (PPP) mau menarik dukungan ini, itu kan tidak dapat kemudian menggugurkan paslon (pasangan calon). Kalau KPU menetapkan kan tidak dapat lagi dicabut-cabut, ya diabaikan kalau mau cabut," kata Bestari di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Namun demikian, kata Bestari, PPP kubu Djan Faridz harus ditanya apa yang mau dievaluasi. Apakah semakin memperkuat dukungan terhadap Ahok atau sebaliknya. Meski begitu, Bestari berharap PPP kubu Djan tidak mencabut dukungannya.

"Ya kan Pak Djarot juga mengatakan kemarin enggak papa, yang penting PDIP-nya solid, kan sempat dikatakan seperti itu. Namun memang saya sepakat, harus paslon (yang setujui) bukan hanya tim," ucap dia.

Dia mengatakan, tim sukses hanya perpanjangan tangan pasangan calon. Kalau Ahok-Djarot menganggap pencabutan dukungan tidak masalah, maka timses tetap jalan. Bestari mengaku sejauh ini komunikasi antara Ahok-Djarot dengan PPP kubu Djan baik-baik saja.

"Gimana mereka (PPP) memutuskan. Tim ini kan gabungan partai, kalau kita yang lobi partai kan jadi aneh. Anda kok partai A melobi-lobi. Jadi itu kembali pada paslon, masih nyaman enggak dengan PPP, dengan PDIP, dengan Hanura, dengan Nasdem," kata Bestari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya