Tak Ada Paslon Mendominasi, LSI Prediksi Pilkada DKI 2 Putaran

LSI menyatakan, hingga 5 hari jelang pencoblosan, belum ada pasangan calon yang mendominasi perolehan suara.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 10 Feb 2017, 17:03 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2017, 17:03 WIB
Survei LSI
Survei LSI

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa memprediksi Pilkada DKI 15 Februari 2017 mendatang akan berlangsung dua putaran. Analisa tersebut muncul karena hingga 5 hari jelang pencoblosan, belum ada pasangan calon yang mendominasi perolehan suara.

"Kemungkinan besar Pilkada DKI 2017 akan dilangsungkan 2 putaran. Ya karena data kita menunjukan 3 paslon (pasangan calon) yang ada sekarang tidak ada angka yang mendekati 50+1," kata Adrian di kantornya, Jakarta Timur, Jumat (10/2/2017).

Ia melanjutkan, jika pemilu digelar hari ini saja, perolehan suara masing-masing paslon hanya selisih tipis. Dimana hasil survei menyebutkan, pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti-Sylviana Murni mendapatkan 30,9 persen suara, nomor urut 2 Ahok-Djarot 30,7 persen, dan nomor urut 3 Anies-Sandiaga sebesar 29,9 persen. Adapun yang belum memutuskan atau tidak menjawab sebanyak 8,5 persen.

"Antar kandidat sangatlah tipis. Pilkada DKI ini akan berlangsung pertarungan sengit. Kalau kita lihat selisihnya hanya tipis. Selisih paslon 1 dan 2 itu hanya 0,2 persen dan selisih paslon 2 dan 3 itu hanya 0,8 persen," ucap Ardian.

Ia menambahkan, selisih antar paslon itu saja masih masuk ke dalam margin of error sebesar 2,9 persen. Artinya, kemungkinan besar tidak akan ada perubahan besar yang terjadi.

Survei ini dilakukan LSI pada 8-9 Februari 2017 dan menggunakan metode multistage random sampling.

"Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 1.200. Wawancara lewat tatap muka responden menggunakan kuesioner. Margin of error itu tadi hanya 2,9 persen," Ardian Sopa menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya