Liputan6.com, Jakarta Selama ini Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikenal kerap mengeluarkan tutur kata dengan nada keras, sehingga dirinya dianggap memiliki sikap yang tempramental. Ahok juga kerap dikenal tak segan memarahi anak buahnya, bila bekerja dengan tidak baik.
Tutur kata dengan nada keras yang dilakukan Ahok juga sempat terekam dalam sebuah video. Jaksa Penuntut Umum (JPU), memutar rekaman video berisi Ahok yang sedang menasehati pegawai.Pemprov DKI Jakarta ketika rapat, dalam persidangan kasus dugaan penodaan agama, di Auditorium Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pada rekaman video itu, Ahok terlihat sedang memarahi anak buahnya. Sejumlah pihak pun menuding Ahok sebagai sosok yang arogan dan paling tahu soal iman. Usai tayangan rekaman video itu diputar, Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto menanyakan kepada Ahok, apakah benar orang itu adalah dirinya.
Advertisement
"Saya klarifikasi dulu. Itu tadi gambar saudara, pidato saudara?,” ujar Dwiarso, dalam persidangan di Auditorium Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Merespon pertanyaan itu, Ahok membenarkan kalau orang yang terdapat pada video tersebut merupakan dirinya.
“Betul, Tapi video itu dipotong. Sebetulnya saya lagi marahin mereka yang korupsi. Saya bilang yang masih korupsi tidak usah sembahyang, enggak usah salat, enggak usah ngaku bersih karena masih curi orang rakyat," imbuh Ahok.
Pada video tersebut, lanjut Ahok, dirinya sedang memarahi anak buahnya karena dianggap tidak menjalankan program rakyat secara benar.
“Saya sampaikan itu karena saya lagi marah, program rakyat tidak dilakukan. Anggaran dimakan. Ya saya marah. Lalu saya mendorong orang, mari kita dengarkan yang baik. Kalau orang beriman tidak curi uang rakyat, tidak mengharapkan jabatan. Itu saya sampaikan,” ujar Ahok.
Ahok memang dikenal tak segan memarahi anak buahnya, bahkan dengan melontarkan kata-kata pedas. Namun, di balik sifatnya yang keras, menurut Cawagub DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Ahok merupakan sosok yang memiliki hati yang bersih, baik, dan peduli pada rakyat kecil.
“Hatinya itu bersih. Hatinya itu baik dan peduli kepada rakyat kecil. Jangan dilihat dari suaranya, suara bisa kencang, tapi hatinya ada empati. Dia enggak tega kalau ada orang menderita,” kata Djarot.
Menurut Djarot, Ahok merupakan sosok yang tak bisa berdiplomasi.
"Diplomasi enggak bisa dia. Kalau A ya A. Harusnya kita mencari cara bagaimana kita bisa menolak orang lain tapi tidak bikin tersinggung, malahan buat ia senang karena tidak merasa ditolak," ujar Djarot.
(*)