Jelang Pencoblosan Pilkada DKI 2017, Ini Pesan Yenny Wahid

Yenny Wahid menilai, selama Pilkada DKI Jakarta, ada yang mengambil kesempatan untuk kepentingan politiknya, sehingga membawa isu SARA.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 13 Apr 2017, 01:27 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 01:27 WIB
20161128-Yenny Wahid dan BNPT Bahas Kerukunan Sosial-Kegamaan di Indonesia-Jakarta
Direktur eksekuitf Wahid Institute, Yenny Wahid memberi paparan dalam seminar Mempromosikan Kerukunan Sosial Keagamaan di Indonesia, Jakarta, Senin (28/11). Seminar juga dihadiri Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid, meminta masyarakat lebih menyaring segala informasi yang beredar di media sosial. Hal ini diperlukan, kata dia, sebagai upaya untuk mengantisipasi isu SARA yang belakangan justru banyak digunakan oleh para politikus untuk menjatuhkan lawan di ajang pilkada.

"Kita, masyarakat, harus mengembangkan kemampuan untuk bisa memfilter informasi yang masuk, jangan semua ditelan mentah-mentah, harus cek dan ricek dulu," ujar Yenny dalam sebuah diskusi publik bertema Merawat Pemikiran Guru-Guru Bangsa di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2017).

Dia menilai, selama Pilkada DKI Jakarta, justru banyak orang yang ingin mengambil kesempatan untuk kepentingan politiknya masing-masing, sehingga isu SARA dibawa-bawa dan berkembang.

"Karena banyak sekali orang yang mau bermain di air keruh, mau jadi ikan lele. Kebenaran tidak lagi penting, yang paling penting adalah menghalalkan segala cara," terang Yenny Wahid.

Yenny pun mengimbau agar masyarakat memiliki satu pandangan yang sama, yaitu Indonesia lebih penting daripada Pilkada DKI Jakarta. Dia lalu meminta kepada masyarakat agar jangan sampai bangsa terpecah karena Pilkada DKI.

"Rasa persaudaraan kita sebagai sesama penduduk Indonesia ini dipertaruhkan. Jangan biarkan Pilkada DKI mengoyak-mengoyak persatuan di masyarakat kita," tutur Yenny.

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini juga berpesan agar masyarakat tidak menggunakan beragam cara hanya untuk memenangkan siapapun pasangan calon (paslon) yang didukungnya. Dia menegaskan, siapapun paslon yang menang dalam Pilkada DKI Jakarta ini, harus dihormati oleh semua pihak.

"Jangan kemudian menggunakan cara-cara yang bisa menyuburkan intoleransi di tengah-tengah masyarakat, jangan kemudian hal besar dikorbankan dengan hal yang kecil. Kita juga harus menghormati siapapun yang nanti menang (dalam Pilkada DKI)," tegas Yenny Wahid.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya