Digadang Jadi Cagub Jabar, Dede Yusuf Mengaku Masih Nyaman di DPR

Liputan6.com, Jakarta - Dede Yusuf mengaku belum mendapat kabar dari Partai Demokrat soal pencalonan gubernur di Pilkada Jawa Barat. Dia mengaku masih menikmati menjadi anggota parlemen.

"Kader tunggu instruksi partai. Saya masih asyik di sini (DPR)," kata Dede Yusuf di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Dede tidak bisa langsung menjawab jika ditawari jadi calon gubernur Jawa Barat. "Saya kan selalu ditanya siap atau enggak, saya bilang istikharah," ucap dia.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini menjelaskan, untuk memilih dan menentukan calon yang akan diusung dalam pilkada, Partai Demokrat memiliki mekanisme yang harus dilalui.

"Demokrat ada mekanismenya. Pertama harus kader, elektabilitas dari survei, gabungan koalisinya. Itu yang paling penting. Penjaringan biasanya dimulai di bulan Juli atau Agustus, karena pendaftaran di bulan Desember," jelas dia.

Dede Yusuf menilai, kontestasi politik di Jabar akan mirip dengan Pilkada DKI 2017.

"Kalau berkaca dengan ramainya Pilkada DKI, ramai-ramainya akan bergeser ke Jabar. Karena koalisinya kurang lebih sama. Saya tidak tahu PDIP koalisi dengan siapa, kalau PKS kan katanya sudah dengan Gerindra," ujar dia.

Hingga saat ini, Ketua Komisi IX DPR itu mengaku belum mendapat kabar Demokrat akan berkoalisi dengan parpol mana di Pilkada Jabar nanti.

"Demokrat hanya 11 atau 12 kursi (di DPRD Jabar), Masih butuh 8 atau 9 kursi. Kalau mau maju harus koalisi. Saya kira Demokrat Jabar pasti sudah melakukan komunikasi intens, saya belum dapat info terakhir," kata Dede Yusuf.

Untuk menyongsong Pilkada Jabar 2018, Partai Demokrat telah menyiapkan beberapa nama untuk diusung. Salah satunya mantan Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf yang kini menjadi Ketua Komisi IX DPR RI.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, obrolan di internal partainya terkait kemungkinan akan mengusung Dede Yusuf di Pilkada Jabar sudah berembus.

"Iya (ada obrolan ingin mengusung Dede Yusuf). Tapi tanyakan ke yang bersangkutan. Kalau saya sih setuju-setuju saja," kata Roy Suryo kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu 26 April 2017.