Berkunjung ke Lintong Ni Huta, Sihar Temui Warga dan Pakar Kopi

Sihar Sitorus langsung dikerumuni warga saat tiba di pasar tradisional, Onan Baru, Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

oleh Reza Efendi diperbarui 20 Mar 2018, 16:55 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2018, 16:55 WIB
Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus. (Liputan6.com/Reza Efendi)
Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Humbahas - Sihar Sitorus langsung dikerumuni warga saat tiba di pasar tradisional, Onan Baru, Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Kehadiran Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara di Negeri Semerbak Kopi itu disambut hangat.

Warga di Lintong Ni Huta langsung berhamburan turun ke jalan dan berebut menyalami Wakil Djarot Saiful Hidayat tersebut. Pasangan ini diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Pak, ini kampung kami. Mohon dibangun. Kami harap Bapak nanti bisa memberikan kehidupan baru," ucap seorang warga bernama Tarida Uli kepada Sihar, Senin (19/3/2018) di Lintong Ni Huta.

Tidak hanya Tarida Uli, Op Robert Nababan juga mengatakan hal yang sama. Menurut mereka, pasangan yang akrab disapa Djoss tersebut sudah tepat memimpin Sumut. Karena keduanya sudah sangat teruji.

"Ini pasangan tepat untuk Sumut. Enggak ke sini pun si Sihar, pastinya kita pilih. Mana mungkin kami ke lain hati cuma dianya pilihan kami," ucapnya dalam bahasa Batak.

Di Pasar Tradisional Lintong Ni Huta, Sihar berjalan masuk ke sejumlah Balairung. Sihar juga menyapa pedagang dan mencicipi jajanan kaki lima. Sihar Sitorus juga menerima cendramata ulos dari masyarakat setempat.

"Senang, intinya masyarakat memiliki harapan yang sangat besar untuk perbaikan dan pembaharuan," ungkap Sihar Sitorus.

 

Buat Aroma Kopi Lintong Lebih Semerbak

Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus. (Liputan6.com/Reza Efendi)
Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Setelah dari Onan Baru, Sihar berkunjung ke Nagasaribu, Kecamatan Paranginan, Humbahas. Sihar bertemu dengan Gani Silaban, seorang pelaku kopi dan disuguhi secangkir kopi.

Gani adalah salah satu putra Humbahas yang mempopulerkan Sumatra Arabica Lintong Kopi ke dunia luar. Bahkan, beberapa negara telah di jajakinya untuk menebar aroma kopi dari dataran tinggi Danau Toba tersebut.

Dalam kesempatan itu, Sihar banyak mendengarkan berbagai ide pengembangan kopi dari Gani. Sebelum bertemu, Sihar memang mengaku sudah beberapa kali mendengar nama Gani Silaban. Baik dari media publik, jejaring sosial, dan pembicaraan dengan stafnya.

"Ternyata dia lebih hebat dari musang. Jika musang bisa memilih kopi terbaik, maka Gani bisa membuat kopi jauh lebih baik," kata Sihar usai menyeruput kopi di Kompleks Koperasi Serba Usaha-Petani Organik Mandiri (KSU-POM) di Nagasaribu.

Bagi Sihar, Gani adalah aset daerah yang harus didukung untuk mengembangkan berbagai potensi, salah satunya potensi alam dari sudut pengembangan kopi, maupun aset pemuda agar dapat memotivasi untuk berkarya bersama.

"Saya bangga bisa menyeruput kopi yang disajikan petaninya langsung. Istimewa karena saya ada bersama Gani," sebutnya.

Sihar mengatakan, lewat pertemuannya bersama Gani, dia paham bahwa kopi memiliki spesifikasi. Bahkan Gani bekerjasama dengan teman-temannya membuat kopi yang mereka olah memiliki nilai jual lebih.

"Jika semua daerah memiliki sosok Gani, maka daerah itu akan maju. Karena itu Gani harus jadi motivator untuk yang lain," sebutnya.

Gani mengatakan, dia sangat kagum dengan sosok Sihar. Cawagub yang maju mendampingi Djarot tersebut mampu beradaptasi dengan mudah terhadap situasi masyarakat. Sihar juga memberikan perhatian untuk pengembangan potensi daerah.

"Belasan ribu hektare kopi di Humbahas, namun hanya sekitar sembilan ribuan yang maksimal. Kita mau ini dikembangkan terus menerus," ungkapnya.

Pakar kopi yang telah menjejaki lebih dari 10 negara tersebut mengaku optimistis pasangan yang akrab disapa Djoss akan membuat aroma kopi Lintong lebih semerbak lagi. Karena tidak semua pemimpin mau memahami kopi, namun hampir semua pemimpin mau meminum kopi.

"Sihar itu sebenarnya sudah mengenal kopi. Namun dia tidak hanya ingin mengenal kopi, melainkan membangun manusia lewat pengembangan kopi. Karena aroma itu tidak memiliki arti jika tidak disertai nilai. Sihar datang membawa nilai baru, bahwa kopi itu berharga," Gani menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya