Liputan6.com, Medan - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara nomor urut dua Sihar Sitorus mengatakan, perlu ada pusat perbelanjaan seperti mal yang diperuntukkan sebagai pusat jajanan khas daerah Sumatera Utara. Dengan demikian, pusat jajanan khas Sumut akan terpusat di satu lokasi.
Hal ini menjadi kemudahan bagi turis, baik mancanegara maupun lokal, untuk memperoleh jajanan khas. Saat ini belum ada pusat perbelanjaan oleh-oleh khas daerah, karena selama ini jajanan khas masih berdiri di masing-masing tempat.
"Harus kita akui, jajanan khas atau oleh-oleh dari berbagai daerah Sumut sangat banyak. Saya kira sudah seharusnya dibangun satu tempat yang strategis sebagai pusat jajanan," kata Sihar Sitorus saat membeli oleh-oleh khas Medan di Jalan Mojopahit bersama istrinya, Patricia Siahaan, Selasa 13 Maret 2018.
Advertisement
Sihar mengatakan, dengan adanya pusat jajanan khas Sumut, nantinya wisatawan lokal hingga mancanegara tidak perlu lagi pergi ke tempat asalnya.
Apalagi jika kedatangan mereka ke Medan atau Sumut dengan waktu yang terbatas. Sebab, Sumut terdiri dari 33 Kabupaten/Kota.
"Dengan adanya pusat jajanan khas, memangkas waktu bagi wisatawan yang tidak memiliki banyak waktu," ucap Sihar.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Promosikan Produk
Menurut Sihar, dengan pusat perbelanjaan khas jajanan, para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) bidang makanan akan terbantu dalam mempromosikan produk.
Sihar tak menampik selama ini kesulitan terbesar bagi pelaku UKM adalah memasarkan produk mereka. Sihar membeberkan, ide ini termasuk dalam visi misi mereka untuk pengembangan dan peningkatan UKM.
"Dengan adanya satu etalase akan membantu mereka (UKM) memasarkan produknya. Juga memangkas biaya promosi. Karena kalau mereka mempromosikan barang atau produk mereka sendiri, butuh biaya lagi kan. Sedangkan biaya promosi itu tidak murah," jelas mantan Exco PSSI itu.
Adapun sang istri, Patricia, sibuk membeli bika ambon yang akan dibawa ke Jakarta. Patricia membeli bika ambon berbagai rasa, sebagai oleh-oleh untuk saudara dan kerabat di Jakarta.
"Kalau saya tidak bawa oleh-oleh, pada protes. Karena banyak saudara di sana yang dari Sumut tinggal di Jakarta, rindu oleh-oleh khas di sini. Juga teman-teman yang suka. Jadi, memang wajib saya bawa oleh-oleh dari Medan," pungkas Patricia.
Advertisement