Liputan6.com, Jakarta - Menjelang pendaftaran peserta Pilpres 2019 pada Agustus 2018, baru satu nama yang sudah mendeklarasikan diri maju dalam ajang pertarungan tersebut. Ia adalah Joko Widodo atau Jokowi. Petahana ini bakal maju dengan disokong tujuh partai.
Tujuh partai itu adalah PDIP, Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo.
Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang digadang-gadang maju hingga detik ini belum juga memproklamirkan diri sebagai calon presiden 2019. Padahal, dorongan untuk tampil melawan petahana terus bergulir dari Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra di sejumlah wilayah.
Advertisement
"Dengan mengucapkan bismillah, kami jajaran partai Gerindra se-provinsi Jawa Barat dan sayap-sayap partai mendeklrasikan Bapak H Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019," kata Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi saat membacakan langsung deklarasi.
Tak hanya Jawa Barat, DPD DKI pun melakukan hal yang sama. Bahkan 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra juga menyatakan dukungan saat mereka berkumpul di Cikini, Jakarta Pusat, Senin 12 Maret 2018.
Sokongan itu tak langsung membuat Prabowo Subianto bersiap. Dia masih terus memantau perkembangan politik Tanah Air. Terutama terkait Pilkada serentak yang bakal digelar pada 27 Juni 2018 mendatang.
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Â
Tergantung Pilkada
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo, Prabowo masih melihat dukungan real masyarakat dalam Pilpres. Dukungan itu tercermin dalam hasil Pilkada nanti.
"Bagi kami ada pilgub yang menjadi kunci seperti Jabar, Jateng, Sumut, Sumsel, Sulsel, NTB, NTT, Bali, Kalbar. Kalau calon yang disodorkan Gerindra menang, berarti dukungan masyarakat real," kata Aryo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 28 Maret 2018.
Sejauh ini mayoritas dukungan pada calon dari Gerindra di Pilkada 2018 selalu di atas 24 persen. Sehingga ia yakin dukungan masyarakat kepada Prabowo juga sangat besar dan memungkinkan bisa maju Pilpres 2019.
"Bulan Juni akan kelihatan apakah dukungan masyarakat real. InsyaAllah setelah itu beliau akan memantapkan, sekaligus dengan cawapresnya," ungkap dia.
Namun begitu, Partai Gerindra masih menunggu Prabowo mendeklarasikan dirinya untuk maju dalam Pilpres 2019. Lantas kapan deklarasi itu akan dilakukan?
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengaku belum mengetahui waktu deklarasi itu. Ia hanya melemparkan guyonan saat saat ditanya alasan Prabowo tak kunjung deklarasi.
Dia mengatakan, mungkin Danjen Kopassus itu deklarasi setelah memiliki gizi yang cukup. "Gizi, gizi yang cukup," jawab Hashim di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018).
"Ya mungkin Pak Prabowo minum susu, makan telur, makan kacang hijau, makan ikan nanti dapat pencerahan, dapat wahyu bisa deklarasi," ujar Hashim.
Â
Advertisement
Prabowo Yakin Maju Pilpres 2019
Dia mengungkapkan suasana kebatinan Prabowo tetap yakin bisa maju di Pilpres 2019. Prabowo juga mengaku masih memiliki logistik kuat untuk maju di ajang pemilihan presiden mendatang.
"Ya kan faktor kesehatan, faktor apa, ada banyak faktor. (Logistik) masih cukuplah," tandas Hashim.
Keyakinan Prabowo maju dalam Pilpres 2019 juga diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Dia mengaku telah mengkomunikasi itu cukup lama dengan Prabowo. "Enggak ada masalah," ucap dia.
Menurut Fadli, deklarasi Prabowo akan digelar paling lambat April ini. Momennya bertepatan dengan perhelatan besar Partai Gerindra.
"Secara internal meskipun belum ada rapat resmi, tapi dalam sebuah rakornas akan diumumkan pada April ini," ungkap dia.
Mengenai tanggal pastinya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, mantan Danjen Kopassus itu kemungkinan mendeklarasikannya pada 11 April 2018. Namun ia tidak membeberkan lokasi penetapan Prabowo sebagai capres 2019.
"Tanggal 11. Mudah mudahan," singkat Muzani saat ditemui di Gedung Paripurna DPR, Senayan Jakarta Selatan, Senin 26 Maret 2018.
Muzani tak membeberkan siapa yang akan mendampingi Prabowo. Namun,dia mengatakan kriteria cawapres Prabowo harus bisa bekerja sama dengan baik.
"Pertama bisa memenangkan, kedua bisa kerja sama," ujar Muzani.
Meski masih dalam tahap kemungkinan, deklarasi Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres tentu menjadi momen yang dinantikan publik. Langkah itu akan memberikan arah yang jelas dalam Pilpres 2019.