Survei Pilkada Kalbar: Pasangan Karolin-Gidot Unggul

Elektabilitas Karolin-Gidot dalam survei ini sebesar 45,3 persen. Selisih elektabilitasnya di kisaran 2,3 persen dengan Midji Norsan yang memiliki angka elektabilitas 43 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jun 2018, 11:54 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2018, 11:54 WIB
Calon Gubernur Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa saat menjadi pembicara disebuah seminar
Calon Gubernur Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa saat menjadi pembicara di sebuah seminar. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Cirus Surveyor Group (CSG) menyebutkan elektabilitas pasangan Karolin-Gidot di Pilkada Kalimantan Barat (Kalbar) masih unggul dibanding pasangan Midji-Norsan setelah debat kedua.

"Debat publik Calon Gubenur dan Wakil Gubenur Kalbar merupakan salah satu momentum penting dalam proses Pilkada Kalbar. Debat tersebut jelas mempengaruhi persepsi publik terhadap calon pemimpin Kalbar yang akan di pilihnya nanti," kata Direktur CSG, Kadek Dwita Apriani, di Pontianak, Selasa, 12 Mei 2018.

Dia menjelaskan, efek debat kandidat terhadap persepsi publik mengenai cagub dan cawagub dapat diukur melalui sebuah studi kuantitatif (survei). Untuk itu CSG melaksanakan survei persepsi publik pascadebat calon gubenur dan wakil gubenur Kalimantan Barat.

"Survei ini diselenggarakan pada akhir bulan Mei 2017 dengan menggunakan metode `multi stage random sampling. Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 1000 responden yang tersebar secara proporsional di 14 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat," tutur Dwita seperti dilansir dari Antara.

Untuk tingkat margin of error (MOE) dalam survei ini sebesar 3,2 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Menurutnya, terdapat beberapa temuan menarik dalam survei ini. Pertama, pengetahuan publik mengenai Pilkada Kalbar 2018, dimana sebanyak 86 persen pemilih telah mengetahui bahwa pemungutan suara akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018.

"Kedua, pemilih Kalbar yang menyaksikan debat kandidal sebanyak 22,2 persen," katanya.

Dari pemilih yang menonton debat, 66 persen di antaranya mengaku dapat memahami isi debat tersebut. Survei ini juga mengukur efek debat cagub dan cawagub terhadap penilaian publik alas kemampuan kandidat dalam berbagai aspek.

"Pasangan Karolin-Gidot diketahui memperoleh penilaian yang lebih positif dari penonton debat kandidat, dibandingkan paslon lainnya.?Temuan berikutnya terkait angka popularitas dan elektabilitas kandidat sebulan menjelang hari pemilihan," kata Kadek Dwita.

Hasil survei menunjukkan persaingan ketat antara dua paslon, yakni Karolin-Gidot dan Midji Norsan. Selisih angka popularitas dan elektabilitas kedua paslon ini masih berada pada kisaran margin of error (MOE).

Elektabilitas Karolin-Gidot dalam survei ini sebesar 45,3 persen. Selisih elektabilitasnya di kisaran 2,3 persen dengan Midji Norsan yang memiliki angka elektabilitas 43 persen. Sedangkan jumlah pemilih yang memilih Milton Boyman sebanyak 6,13 persen.

Pemilih yang belum menentukan pilihannya sebanyak 4,9 persen. Hal ini berarti elektabilitas dua kandidat yakni Karolin-Gidot dan Midji-Norsan berada pada posisi yang seimbang.

 

Bersaing Ketat

Wajah Semringah Enam Pasangan Cagub dan Cawagub Usungan PDIP
Pasangan calon gubernur Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa dan wakilnya Suryadman Gidot tersenyum sambil berjabat tangan saat pengumuman cagub-cawagub PDIP di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (7/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Namun masih terdapat 4.9 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya dan akan menjadi salah satu penentu pada kontestasi ini. Selain ilu, terdapat 10 persen pemilih yang masih mungkin mengubah pilihannya karena alasan program kandidat lain yang lebih menarik.

"Oleh sebab itu, debat publik terakhir akan menjadi sangat panting bagi cagub dan cawagub guna meyakinkan pemilih mengenai programnya," katanya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya