Liputan6.com, Jakarta - Persaudaraan Alumni (PA) 212 mencoret nama politikus Partai Demokrat, Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) dari daftar calon presiden yang dirangkumnya.
Hal tersebut dibenarkan Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin saat berbincang dengan Liputan6.com via telepon, Kamis (5/7/2018).
Menurut Novel, nama TGB masuk dalam daftar penjaringan PA 212 setelah melalui perdebatan panjang di Rapat Koordinasi Nasional PA 212, Mei 2018. "Tidak semua PA 212 setuju TGB masuk penjaringan capres," ujar Novel.
Advertisement
Alasannya, PA 212 menyimpan catatan hitam TGB, antara lain karena TGB berasal dari Partai Demokrat yang dipimpin SBY. Saat SBY memimpin, Rizieq Shihab dan kawan-kawan dijebloskan ke penjara, serta konflik Ahmadiyah.
"Kami tidak pernah mendapat tempat dan selalu berseberangan. Oposisi," kata Novel.
Meski demikian, rakornas tetap memasukkan TGB dalam daftar capres. Sebab, PA 212 melihat TGB sebagai seorang ulama, aset umat.
Namun, karena TGB membuka diri dan memberikan dukungan kepada Jokowi, PA 212 akhirnya sepakat untuk mencoret Gubernur NTB ini dari daftar capres.
"Ternyata TGB tidak bisa kontrol diri, menjual diri demi jabatan, makin jelas sekarang," tuding Novel.
Selain TGB, PA 212 mencatat empat capres hasil penjaringan, yaitu Prabowo Subianto, Yusril Ihza Mahendra, Rizieq Shihab, dan Zulkifli Hasan.
Survei LSI Denny JA
Sementara itu, Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei mengenai popularitas para tokoh yang berpeluang maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie mengungkapkan, dari bursa cawapres berlatar belakang Islam, ada dua nama yang berpeluang dibanding tokoh yang lain. Keduanya adalah Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang memiliki popularitas sebesar 32,4 persen dan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi (TGB), yang popularitasnya mencapai 13,9 persen.
Menurut Adjie, berbeda dengan Cak Imin yang mulai aktif melakukan sosialisasi sebagai Cawapres, sementara TGB belum bergerak.
"Sungguh pun tingkat pengenalan Zainul Majdi masih rendah, tingkat kesukaan publik yang mengenalnya sangat tinggi, di atas 70 persen," ujar Adjie di kantor LSI, Jakarta.
Untuk cawapres berlatar belakang militer, tiga nama yang paling menonjol adalah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan popularitas sebesar 71,2 persen.
Sementara mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo memiliki popularitas 56,5 persen dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dengan popularitas 18,0 persen. "Meskipun popularitas Moeldoko masih rendah, namun masuknya Moeldoko dalam kabinet Jokowi membuka peluang memainkan langkah gambit," jelas Adjie.
Liputan6.com berupaya memintai tanggapan TGB terkait hal itu, tapi belum ada respons dari TGB.
Advertisement