Pengamat Nilai Adu Lambat Umumkan Nama Cawapres Jadi Strategi

Pertemuan elit politik penantang dan pendukung Presiden Joko Widodo makin gencar digelar. Namun, kedua kubu sepertinya saling beradu lambat untuk mengumumkan nama bakal calon wakil presiden.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 02 Agu 2018, 15:16 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 15:16 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan elit politik penantang dan pendukung Presiden Joko Widodo atau  Jokowi makin gencar digelar. Namun, kedua kubu sepertinya saling beradu lambat untuk mengumumkan nama bakal calon wakil presiden.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (2/8/2018), empat sekjen parpol penantang Jokowi berkumpul di sebuah rumah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu 1 Agustus 2018 malam. Keempatnya adalah sekjen Partai Demokrat, Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Dalam waktu hampir bersamaan, wakil Ketua Umum Partai Gerindra datang ke kediaman Prabowo Subianto.

"Tenang saja, 5 hari lagi lah," kata Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Di kubu parpol pendukung Presiden Jokowi setelah pertemuan di Bogor, Jawa Barat, Selasa malam lalu, sembilan sekjen parpol diperintahkan bekerja cepat sinergi kampanye caleg dengan capres.

Soal nama cawapres, sepenuhnya diserahkan pada Jokowi.

"Nanti tahapannya Pak Jokowi ketemu seluruh ketua umum partai, kemudian akan diumumkan bersama-sama pada momen yang tepat," ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Pengamat menilai, adu lambat umumkan nama bakal cawapres bagian dari strategi.

"Situasinya sudah diserahkan pada Pak Jokowi. Di politik itu yang pasti itu tidak 100 persen," jelas pengamat politik Muhammad Qodari.

Detik-detik terakhir batas waktu pendaftaran nama capres diperkirakan jadi momen paling menentukan. (Muhammad Gustirha Yunas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya