Rizieq Shihab Minta Anggota FPI Tak Bahas Pilpres Sebelum Ijtimak Ulama II

Pimpinan FPI Rizieq Shihab memberikan komando terkait Pilpres 2019 pada Milad ke-20 ormas tersebut di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (19/8/2018).

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2018, 12:51 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2018, 12:51 WIB
Pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab memberi keterangan usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Jakarta, Rabu (23/11). Rizieq diperiksa sebagai saksi ahli dalam kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab memberi keterangan usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Jakarta, Rabu (23/11). Rizieq diperiksa sebagai saksi ahli dalam kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab memberikan komando terkait Pilpres 2019 pada Milad ke-20 organisasi kemasyarakatan (ormas) tersebut di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (19/8/2018). Rizieq memerintahkan anggota FPI untuk tidak menyatakan sikap apapun terkait pemilihan presiden sampai ada keputusan Ijtimak Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) jilid dua.

"Saya ingatkan kepada seluruh pengurus dan anggota FPI agar tetap istikamah bersama ulama, tetap setia di bawah komando ulama, karenanya kita jangan bersikap apapun sebelum ada putusan ulama," ujar Rizieq melalui siaran suara dari Arab Saudi dalam acara tersebut, Minggu.

Rizieq meminta FPI ikut mengawal dan patuh terhadap hasil Ijtima Ulama yang akan digelar setelah perayaan Idul Adha.

"Saya serukan kepada semua pengurus anggota serta simpatisan FPI supaya terap menjaga dan mengawal ijtima ulama dua yang akan datang yang akan dilaksanakan yaitu setelah hari raya idul Adha," kata dia.

Pada pidatonya sepanjang 30 menit, Rizieq Shihab tidak satupun menyinggung gerakan 2019 ganti presiden. Sekitar tiga kali dia mengulang seruan agar para pengikutnya menaati apapun hasil Ijtima Ulama nantinya.

Sikapnya ini tidak seperti, penceramah dari kalangan FPI sebelum Rizieq. Ulama itu kerap menyerukan gerakan ganti presiden yang dicetuskan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Seperti Wakil Ketua Umum FPI Jafar Shodik yang pernyataannya soal wacana ganti presiden diamini oleh seluruh anggota FPI peserta milad.

Rizieq juga meminta kepada pengurus FPI ataupun simpatisannya, tidak memberikan pernyataan sikap secara pribadi melalui media sosial. Dia mengingatkan kembali bahwa harus menunggu Ijtima Ulama sebelum berkomentar.

"Karena itu melalui acara ini saya ingatkan sekali lagi jangan Anda memberikan sikap apapun jangan berkomentar apapun baik melalui medos maupun melalui media lainnya, yaitu tentang pemilihan presiden tentang siapa yang akan kita dukung siapa presidennya siapa calon wakil presidennya sebelum diputuskan ijtima ulama dua," kata dia.

Dia memerintahkan kepada pengurus FPI agar mengawal ulama GNPF dalam menyelenggarakan Ijtima Ulama. Sampai keputusan ulama itu bulat dan apapun hasilnya harus FPI taati.

"Sampaikan kepada mereka bahwa FPI dan seluruh sayap juangnya seluruh ulama dan laskarnya tetap setia kepada ijtima ulama tetap akan menjaga ijtima ulama dan tetap akan ikut dan mematuhi putusan ijtimak ulama," kata Rizieq Shihab.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hubungan GNPF dan Ma'ruf Amin

GNPF Ulama awalnya bernama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI). Gerakan ini dibentuk untuk mengawal fatwa yang dikeluarkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin, terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Meski, Ma'ruf sendiri mengatakan GNPF MUI tidak ada hubungan sama sekali dengan organisasi yang dipimpinnya.

"Tidak ada (hubungan), tahu ada (GNPF), tapi itu tidak ada sangkut pautnya sama MUI," ujar Ma'ruf di persidangan lanjutan kasus dugaan penistaan agama Ahok, di Auditorium Kementan, Selasa (31/1/2017).

Ma'ruf mengatakan adanya embel-embel MUI dalam gerakan tersebut adalah wewenang GNPF tanpa seizin MUI.

"Mereka membuat (GNPF pakai MUI) kita enggak bilang setuju atau tidak. MUI anggap jangan bawa atribut MUI, sudah ada pernyataan MUI," ujar Ma'ruf.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya