PSI: Pendukung Rasional Prabowo Pindah Kubu karena Hoaks Ratna Sarumpaet

Fenomena pindah kubu ini pun, menurutnya memperlihatkan betapa lemahnya kepemimpinan Prabowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2018, 13:44 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2018, 13:44 WIB
Kemeriahan Pawai Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019
Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menaiki bersama pendukungnya menunjukkan salam dua jari saat mengikuti pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah dugaan penganiyaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet terbukti hoaks, Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyebut banyak pendukung Prabowo Subianto berpindah ke kubu Joko Widodo. Politikus yang akrab disapa Romi itu mengaku banyak dikirimi pesan oleh beberapa pihak yang ingin memberikan dukungan.

Hal tersebut juga dipercaya Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni. Menurutnya, para pendukung Prabowo yang berpikir rasional tentu bakal berpaling dengan adanya kasus hoaks Ratna Sarumpaet.

"Saya kira Mas Romi benar. Para pendukung rasional Pak Prabowo pasti merapat ke Pak Jokowi dengan kasus RS," kata Antoni lewat pesan singkat kepada merdeka.com, Minggu (7/10/2018).

Fenomena pindah kubu ini pun, menurutnya memperlihatkan betapa lemahnya kepemimpinan Prabowo. Apalagi, mantan Danjen Kopassus itu sampai gampang dibohongi oleh anak buah sendiri.

"Terlihat kepemimpinan Pak Prabowo sangat lemah. Gampang dibohongi anak buah," pungkasnya.

Namun, ucapan Romi tersebut dibantah kubu PKS yang mengatakan ucapan tersebut hanya klaim belaka. Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin mengatakan, di media sosial justru yang memberikan dukungan kepada Prabowo lebih banyak daripada yang mempermasalahkan hoaks Ratna Sarumpaet.

"Yang terjadi bila kita ke sosial media antara yang mendukung Pak Prabowo terkait kasus itu lebih besar ketimbang yang mempermasalahkan," kata Suhud lewat pesan singkat, Minggu (7/10/2018).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengalihan Isu

Menurutnya, kubu Jokowi sengaja menggoreng kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Hal itu untuk pengalihan isu dari ketidakmampuan pemerintah mengatasi masalah ekonomi dan penanganan bencana.

"Ada kesan upaya pengalihan isu ketidakmampuan pemerintah dalam mengatasi masalah ekonomi dan bencana dengan isu hoaks RS," jelas Suhud.

Karena itu, dia meminta pemerintah tak perlu mengurusi hoaks Ratna Sarumpaet. Tapi fokus kepada mengatasi masalah ekonomi dan bencana.

"Kami kira pemerintah fokus saja mengatasi permasalahan ekonomi dan bencana," pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya