Ma'ruf Amin: Masjid Sekarang Digunakan Kampanye dengan Makian

Ma'ruf meminta pasangan calon presiden dan wakil presiden dan tim kampanye supaya beradu program.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2018, 13:06 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2018, 13:06 WIB
MUI Terima Bantuan Rp 7,6 M dari Taiwan untuk Korban Bencana Sulteng
Ketum MUI KH Ma'ruf Amin (kiri) memberi sambutan terkait bantuan Taipei Economic and Trade Office (TETO), Jakarta, Selasa (9/10). TETO menyerahkan bantuan USD 500 ribu atau sekitar Rp 7,6 miliar untuk korban bencana Sulteng. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini banyak ahli 'makiyyun' alias ahli memaki-maki. Masjid pun, menurut dia, digunakan ahli makkiyun sebagai tempat memaki.

Mantan Rais Aam Nahdlatul Ulama itu menjelaskan, saat ini banyak yang memakai makian untuk berkampanye.

"Masjid aja dipakai maki-maki, hoaks, jadi baiknya tidak perlu dengan cara-cara begitu. Dengan cara-cara baik," ujarnya dalam acara mudzakarah alim ulama di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).

Ketua Majelis Ulama Indonesia nonaktif itu meminta agar Pilpres tak diisi dengan makian.

"Jangan ada maki-makian, jangan pakai fitnah. Katanya kan banyak yang suka maki-maki itu jangan, jangan menggunakan cara-cara itu, yang santun, yang mengajak orang dengan cara tampa paksaan, jangan ada intimidasi," jelas Ma'ruf.

 

Adu Program

Ma'ruf meminta pasangan calon presiden dan wakil presiden, dan tim kampanye supaya beradu program. Dia juga berpesan kepada ulama menjaga keutuhan bangsa.

"Jadi sebaiknya tak ada saling menjelekkan mengolok-olok tapi masing-masing sampaikan program yang akan diberikan dan dengan cara santun tidak keras keras tidak galak. Seperti Rasullullah," ucapnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi 

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya