Cerita Yenny Wahid soal Jokowi Berwudu di Tengah Perairan Natuna

Kata Yenny, ketika perairan Natuna jadi perhatian nasional, Jokowi naik kapal perang ke perairan Natuna.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2018, 06:46 WIB
Diterbitkan 20 Des 2018, 06:46 WIB
Resmi, Konsorsium Kader Gus Dur Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin
Putri Gus Dur, Yenny Wahid membacakan deklarasi dukungan saat konferensi pers Konsorsium Kader Gus Dur di Jakarta, Rabu (26/9). Yenny mengatakan mereka mencari pemimpin yang tidak berjarak dengan masyarakat dan mau bekerja. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bangkalan - Deklarasi Ulama Madura dukung Jokowi-Ma'ruf di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu, 19 Desember 2018 tidak lepas dari sosok Yenny Wahid, putri almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Belum jelas apa peran Yenny, tapi poster sketsa wajahnya dengan tulisan Wahid for Jokowi bertebaran di luar dan di dalam di tempat deklarasi. Yenny Wahid kini menjadi tim sukses Jokowi-Ma'ruf dengan gerbongnya Jaringan Kader Gusdur.

Yenny pun mendapat panggung orasi. Dalam pidatonya, Yenny Wahid menyebut karakter Jokowi cocok dengan karakter orang Madura yang dikenal pemberani, ulet, kuat, dan perkasa.

"Pak Jokowi posturnya memang kurus, tapi jiwanya kuat dan perkasa, sama dengan karakter orang Madura," kata Yenny, Rabu.

Yenny kemudian memberi contoh betapa kuatnya pribadi Jokowi. Dia menceritakan soal perairan Natuna yang sempat dikabarkan akan diklaim oleh Pemerintah Tiongkok.  Cerita ini sekaligus menguji benarkan tudingan yang menyebut Presiden Jokowi antek asing.

Kata Yenny, ketika perairan Natuna jadi perhatian nasional. Jokowi naik kapal perang ke perairan Natuna. Di tengah samudera itu Jokowi sempat berwudu dengan air perairan Natuna.

Bagi Yenny, apa yang dilakukan Jokowi menegaskan sikap bahwa Natuna adalah wilayah Indonesia dan  dia akan menjaga kedaulatan NKRI. "Sosok yang begitu kuat, kok disebut antek asing," ujar Yenny Wahid.

Program Rakyat Kecil

Yenny juga mengemukakan banyak fakta lain yang cukup untuk mementahkan tudingan Jokowi antek asing.

"51 persen saham Freeport sudah dikuasai Indonesia. Blok Mahakam dan blok migas lain sudah dikuasai pertamina, apakah ini yang kalian sebut antek asing?" katanya.

Selain soal ketegasan, Yenny Wahid juga menilai program Jokowi sangat menyentuh langsung kepentingan masyarakat kecil. Dia menyebut Jokowi telah membangun 700 ribu lebih jembatan, sehingga anak-anak bisa bersekolah dengan nyaman. Juga lebih dari 3.000 posyandu telah dibentuk di desa-desa selama lima tahun Jokowi jabat Presiden.

"Pemimpin yang kuat, bukan yang bicaranya berapi-api," kata Yenny disambut tepuk tangan hadirin. (Musthofa Aldo)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya