PDIP: Pidato Prabowo Menihilkan Prestasi Indonesia

Hasto mengingatkan, Indonesia dibangun dengan niat baik dan pemikiran positif.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Jan 2019, 10:56 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2019, 10:56 WIB
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto Beberkan Refleksi Akhir Tahun 2018
Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto memberikan keterangan di Posko Cemara, Jakarta, Minggu (30/12). Dalam keteranganya Hasto menjelaskan isu-isu dan refleksi akhir tahun 2018 persiapan kampanye terbuka pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kebangsaan di Gedung JCC, Jakarta pada Senin 14 Januari 2019 malam. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan, pihaknya tidak kaget dengan apa yang disampaikan Prabowo.

"Apa yang disampaikan sesuai dengan watak Pak Prabowo. Menyerang dan menihilkan prestasi Indonesia. Bayangkan, kalau Asian Games, Asian Para Games, kemajuan membangun dari pinggiran, dan kehadiran nilai-nilai kemanusiaan dalam kebijakan sosial Pak Jokowi-JK pun terasa dinihilkan," ucap Hasto, Selasa (15/1/2019).

Dia menegaskan, partainya sudah menduga isinya akan seperti itu. "Sebab di mata Pak Prabowo semua adalah kegagalan sesuai pengalamannya sendiri," jelas Hasto.

Disebutkan, dengan menihilkan keberhasilan pemerintah sekarang, justru akan mengurangi elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga. Karena masyarakat dibuat tak respek.

"Menihilkan prestasi Pak Jokowi dan Pak JK hanya akan mengurangi elektoral Pak Prabowo-Sandi. Tidak hanya di Jawa dan Sulawesi, masyarakat Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua, dan Indonesia Timur lainnya yang telah merasakan sentuhan kebijakan Pak Jokowi-JK, kami pastikan kurang respek dengan pidato retorik-telepromter tersebut," ungkap Hasto.

Jika dilihat dalam perspektif kemanusiaan, kerakyatan, dan komitmen terhadap apa yang telah dilakukan oleh Prabowo dan Partai Gerindra, masih kata dia, maka skornya 3-0 untuk kemenangan Jokowi.

"Retorika melawan berbagai bentuk ketidakadilan itulah yang terus mereka mainkan. Namun PDI Perjuangan meyakini bahwa bicara dengan rakyat adalah bahasa hati, bahasa kepedulian melalui sentuhan kepemimpinan merakyat, bukan sebaliknya," jelas Hasto.

Dia mengingatkan, Indonesia dibangun dengan niat baik dan pemikiran positif. Strategi model menyerang justru menjadi arus balik.

"Yang justru malah mengingatkan masa lalu Pak Prabowo. Hal yang kami apresiasi dari pidato tersebut adalah vokal dan intonasi Pak Prabowo jauh lebih baik," pungkas Hasto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pidato Miskin Gagasan

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily juga mengomentari Pidato Kebangsaan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Menurutnya, apa yang disampaikan mantan Danjen Kopassus itu miskin gagasan.

"Tidak ada yang baru dari pidato visi misi Prabowo malam ini. Dua jam membaca telepromter, hanya dipenuhi retorika tapi tetap klise, miskin gagasan segar," ujar Ace melalui keterangan pers, Selasa (15/1/2019).

Politikus Golkar itu melihat Prabowo hanya mengandalkan strategi melihat kondisi negara dalam kacamata krisis. Prabowo, lanjut Ace, ingin menampilkan diri sebagai juru selamat.

"Penggambaran situasi seperti itu mengingatkan kita pada pidato Donald Trump. Prabowo terlihat berupaya menjiplak Donald Trump dalam pemilu AS dengan mengaduk-aduk sentimen dan emosi, dengan mengangkat contoh-contoh dramatis tapi tidak disertai data dan fakta yang akurat," jelasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya