Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengomentari Pidato Kebangsaan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Menurutnya, apa yang disampaikan mantan Danjen Kopassus itu miskin gagasan.
"Tidak ada yang baru dari pidato visi misi Prabowo malam ini. Dua jam membaca telepromter, hanya dipenuhi retorika tapi tetap klise, miskin gagasan segar," ujar Ace melalui keterangan pers, Selasa (15/1/2019).
Baca Juga
Politikus Golkar itu melihat Prabowo hanya mengandalkan strategi melihat kondisi negara dalam kacamata krisis. Prabowo, lanjut Ace, ingin menampilkan diri sebagai juru selamat.
Advertisement
"Penggambaran situasi seperti itu mengingatkan kita pada pidato Donald Trump. Prabowo terlihat berupaya menjiplak Donald Trump dalam pemilu AS dengan mengaduk-aduk sentimen dan emosi, dengan mengangkat contoh-contoh dramatis tapi tidak disertai data dan fakta yang akurat," jelasnya.
Terkait tawaran program, Prabowo juga dinilai tak memiliki gagasan asli. Ace mengatakan janji-janji yang Prabowo sampaikan sudah dikerjakan Jokowi. Belum lagi, lima fokus dan agenda aksi Prabowo, menurutnya, menjiplak Jokowi.
"Semua sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi. Jadi tidak ada yang baru," kata dia.
Argumen Ace menyebut Prabowo memainkan retorika salah satunya karena lagi-lagi isu utang diangkat. Padahal di era Jokowi, utang digunakan untuk agenda produktif.
"Di balik retorika, semua menunggu apa yang membedakan program Prabowo dengan apa yang sudah dikerjakan Jokowi. Prabowo juga tidak menyampaikan bagaimana caranya. Jadi, dua jam Prabowo berpidato justru hanya mempromosikan apa yang sudah dilakukan oleh Jokowi," kata dia.
Â
Paradoks
Ace menilai Prabowo menyampaikan paradoks dalam pidatonya. Seperti, menuduh persekusi tapi pendukungnya melakukan persekusi. Meminta pendukungnya tidak menghujat tapi pendukungnya melakukan fitnah ke Jokowi.
"Berteriak soal bhinneka tunggal ika tapi membiarkan setiap hari pendukungnya menebar kebencian pada Jokowi dan kelompok yang berbeda. Malam ini pidato itu justru menampilkan paradoks Prabowo," imbuhnya.
Selain itu, lagi-lagi Prabowo melakukan tuduhan serius terhadap penyelanggaraan pemilu. Prabowo, kata Ace, seperti melihat TNI, Polri dan intelijen negara tidak netral.
"Apakah ini semakin memperkuat indikasi bahwa Prabowo sedang ingin mendegitimasi pemilu sebagai cara merespons kekalahan?" pungkasnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement