Timses Sebut Menteri Boleh Bantu Jokowi Susun Materi Debat

Ace mengklaim seorang menteri tidak terikat dengan aturan yang mengharuskan netral saat pemilu.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Feb 2019, 15:50 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2019, 15:50 WIB
Debat Pilpres 2019
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Ma'ruf Amin saat memaparkan visi misi dalam debat Pilpres 2019, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily menyebut bahwa menteri boleh membantu Jokowi dalam menyusun materi debat. 

"Diperbolehkan karena jabatan menteri itu adalah jabatan politik ya," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/2/2019).

Ace mengklaim seorang menteri tidak terikat dengan aturan yang mengharuskan netral saat pemilu. Menurutnya, yang harus netral adalah birokrat di bawahnya.

"Kecuali birokrasi, kalau birokrasi dibawahnya itu memang harus netral. Tapi kalau jabatan menteri sendiri itu adalah jabatan politik dan dia berhak untuk membantu presiden istilahnya juga kan menteri ini pembantu Presiden," ungkapnya.

Sehingga, sambung Politikus Partai Golkar ini, seharusnya menteri membantu Jokowi. ermasuk dengan cara memberikan data dan dukungan untuk debat nanti.

"Jadi menurut kami bahwa menteri memang seharusnya dapat mendukung dan memberikan dorongan sepenuhnya kepada presiden untuk terutama kinerja yang selama ini dilakukan oleh para menteri tersebut," ucapnya.

 

 

 

 


Jokowi Lebih Percaya Diri

Diketahui, kubu calon presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi lebih percaya diri menghadapi debat kedua yang akan digelar Minggu 17 Februari 2019.

Ronde kedua debat capres yang mengangkat tema pangan, energi, lingkungan hidup dan infrastruktur ini, dianggap sudah di luar kepala bagi calon petahana.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menyebut, pemerintahan Jokowi sudah meninggalkan banyak keberhasilan dalam tema yang diangkat nanti.

Karding mengatakan, persiapan debat kedua berbeda dengan pertama. Tak ada persiapan khusus. Jokowi hanya berdiskusi dengan para pembisiknya.

"Beliau (Jokowi) merefresh saja mana yang pernah dilakukan, dan kedua menguatkan apa yang ke depan tentu dengan tim beliau sendiri jadi sifatnya substansi dan konten," ujar Karding, Rabu 13 Februari 2019.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya