Melihat Arena Tarung Adu Gagasan Jokowi-Prabowo di Debat Kedua

Panggung debat capres telah berdiri kokoh di Golden Ballroom Hotel Sultan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Feb 2019, 15:25 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2019, 15:25 WIB
Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Panggung debat capres telah berdiri kokoh di Golden Ballroom Hotel Sultan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2/2019) ini. Panggung ini akan menjadi arena adu gagasan serta visi-misi antara capres nomor urut 1, Joko Widodo dengan kandidat nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Berbeda dengan debat sebelumnya, di atas panggung hanya ada dua pasang meja dan kursi untuk kedua calon presiden serta meja untuk moderator.

KPU mengatakan, cawapres tak wajib hadir dalam debat pilpres putaran kedua ini. Sebab, debat ini hanya akan menampilkan calon presiden.

Meski demikian, tim kampanye kedua kandidat menyampaikan, cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, akan tetap hadir dalam debat capres 17 Februari 2019. Pada panggung ini juga tidak disediakan kursi panelis.

Debat capres akan berlangsung pada Minggu 17 Februari 2019 pukul 20.00 WIB dengan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Tugas sebagai moderator debat putaran kedua ini dipercayakan kepada Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Diharapkan Lebih Menarik

Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial The Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes memprediksi, debat capres ini bakal lebih menarik daripada debat capres cawapres 17 Januari 2019. Calon petahana, kata dia, tak akan menyerang lawannya. Tapi tidak juga bertahan.

"Petahana akan menyampaikan beberapa hal yang dianggap penting gitu ya, seperti infrastruktur, pangan segala macam untuk meyakinkan pemilih," kata Arya ketika dihubungi Liputan6.com.

Sementara, kubu pesaing diduga akan berbalik menyerang karena ada beberapa isu yang menjadi titik celah bagi pesaing. Misalnya, soal impor, kemudian juga swasembada pangan.

"Kemungkinan yang akan lebih menyerang dari pesaing kalau kita lihat dari temanya. Misalnya soal yang swasembada pangan itu menjadi pintu masuk begitu juga dengan impor beras dan juga soal infrastruktur. Tapi soal tiga hal itu, petahana sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi pertanyaan yang bertendensi serangan," ujar Arya.

Menurut dia, debat kali ini bukan soal menang atau kalah. Pada debat kedua, lanjut dia, kedua calon dituntut benar-benar mampu memberikan kesan kepada pemilih, mereka mampu menyelesaikan tantangan di bidang yang ditemakan.

"Saya tidak tahu siapa yang akan diuntungkan ya. Tetapi ini adalah panggung yang harus dimanfaatkan oleh kedua kandidat untuk benar-benar memastikan bahwa mereka lebih baik dari pesaingnya. Dan panggung juga untuk meyakinkan pemilih untuk benar-benar tidak beralih dan bagi yang belum memilih, mereka akan menjatuhkan," tutur Arya.

Terlebih, KPU memberikan waktu yang relatif fleksibel kepada Jokowi dan Prabowo untuk saling bertanya dan menanggapi. "Itu harus dimanfaatkan oleh kedua kandidat untuk menguji keorisinalitasan," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya