Ini Penjelasan Ilmiah Panjang Jalan Desa yang Dibangun Jokowi Bisa 4,8 Kali Keliling Bumi

Guru Besar Fisika Teori Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB) Husin Alatas menjelaskan, perhitungan Dahnil benar adanya jika panjang jalan desa dibagi dengan garis ekuator bumi yang sepanjang 40 ribu km.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2019, 09:19 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 09:19 WIB
Pasca-Ditarik Pulang, Dubes RI Untuk Brasil Temui Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar pertemuan dengan Dubes RI untuk Brasil Toto Riyanto dan Menlu Retno LP Marsudi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/2/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) 02 petahana Joko Widodo (Jokowi) memaparkan bahwa pada masa pemerintahannya telah membangun 191 ribu kilometer (km) jalan desa. Hal itu disampaikan saat debat kedua pilpres pada Minggu, 17 Februari 2019 malam.

Pernyataan itu pun menjadi heboh di kalangan masyarakat menyusul cuitan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak yang keheranan lantaran berdasarkan perhitungannya, 191 ribu km sama dengan 4,8 kali keliling bumi.

Bagaimana penjelasan ilmiahnya?

Guru Besar Fisika Teori Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB) Husin Alatas menjelaskan, perhitungan Dahnil benar adanya jika panjang jalan desa dibagi dengan garis ekuator bumi yang sepanjang 40 ribu km. Hasilnya, jalan desa yang dibangun pemerintahan Jokowi mencapai sekitar 4,8 kali keliling bumi atau ekuator.

"Perhitungannya benar, karena keliling bumi di ekuator sekitar 40 ribu km. Sehingga 191 ribu/40 ribu (hasilnya) 4,8 kali," ujarnya saat dihubungi JawaPos.com, Selasa (19/2/2019).

Namun demikian, panjang jalan di Tanah Air sangat mungkin melebihi garis ekuator. Seperti yang diketahui, panjang keseluruhan jalan Indonesia yakni 523.974 kilometer.

Pasalnya, jalan yang ada di seluruh bumi tidak hanya lurus seperti ekuator. Melainkan berbelok, berputar, bahkan zig zag mengikuti permukaan bumi.

"Kalau jalan tersebut melewati ekuator (keliling bumi terpanjang), maka hanya butuh 40 ribu km. Kalau berbelok dan berputar, mungkin saja lebih dari 40 km," papar Husin.

Adapun pembangunan jalan desa sepanjang 191 ribu km dalam kurun waktu 2015-2018 dibiayai oleh dana desa yang telah dikucurkan selama empat tahun dengan total Rp 257 triliun.

Dengan jumlah 74.957 desa di Indonesia, dapat dihitung bahwa rata-rata setiap desa membangun 2,5 km jalan per 4 tahun atau 625 meter per tahun. Sehingga, totalnya jalan yang dibangun era Jokowi menjadi 191 ribu km.

 

Simak berita Jawapos lainnya di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ucapan Dahnil

Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai ucapan capres petahana Joko Widodo soal jalan desa yang dibangun adalah kebohongan.

"Jokowi klaim membangun jalan desa 191.000 km. Ini sama dengan 4,8 kali Keliling Bumi atau 15 kali Diameter Bumi," kata Dahnil dikutip dari akun Twitternya @Dahnilanzar, Senin 18 Februari 2019.

Dahnil pun menekankan, sumber kebohongan informasi terlihat jelas, saat debat kedua antara Jokowi dan Prabowo. Ia heran dengan klaim Jokowi, yang bilang membangun ratusan ribu km jalan desa.

"Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa? Ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi," ujar Dahnil.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya