Liputan6.com, Jakarta Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid alias Gus Sholah mengaku prihatin dengan atmosfer Pilpres 2019. Khususnya terkait para pendukung Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto yang memberikan penilaian sepihak, bahkan membuat laporan kepolisian soal informasi yang disebut bohong dari keduanya.
"Ada mengadukan kemarin karena presiden bohong. Dalam debat kemarin, presiden (Jokowi) menyampaikan data yang diperoleh dari orang sekelilingnya, data itu salah. Jadi tidak ada presiden untuk bohong, tidak ada. Dia salah-salah omong atau salah data, tapi kan tidak bermaksud bohong," tutur Gus Solah di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (20/2/2019).
Baca Juga
Begitu pun dengan Prabowo, lanjut Gus Solah, ketika membicarakan ke publik tentang pemukulan Ratna Sarumpaet tidak ada niat untuk berbohong.
Advertisement
"Ratna Sarumpaet berbohong kepada Pak Prabowo, jadi Pak Prabowo kurang hati-hati dalam menerima informasi. Dari presiden dalam menerima data dari stafnya tidak bijak lagi, jadi itu bukan kebohongan. Enggak bisa membedakan antara salah bicara dengan niat tidak berbohong. Itu bukan kebohongan," jelas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Politik Edukatif
Gus Solah mengimbau kepada para pendukun paslon 01 dan 02 agar dapat memberikan contoh berpolitik yang edukatif ke masyarakat.
"Masyarakat berpikirlah. Kalau tidak ada niat bohong itu bukan bohong. Sekarang kalau anda tahu ada hastag presiden bohong itu, bagaimana kita nggak bisa membedakan mana yang bohong, mana yang salah ucap, jadi ini harus dijelaskan kepada masyarakat," Gus Solah menandaskan.
Advertisement