Sandiaga: Ujian Nasional Pemborosan Tidak Berkeadilan

Sandiaga mengatakan akan mengganti UN dengan sistem penelusuran minta dan bakat.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 18 Mar 2019, 04:31 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 04:31 WIB
debat cawapres 2019
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menaiki panggung debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). Debat itu mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyatakan bahwa penyelenggaraan Ujian Nasional atau UN hanya menghabiskan anggaran negara dalam sistem pendidikan di Indonesia.

"UN itu salah satu bagian dari pemborosan tidak berkeadilan. Karena sistem pendidikan kota tidak sama disetiap wilayah," tutur Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Untuk itu, Sandiaga bersama Prabowo Subianto akan menghapus UN jika menang Pilpres 2019. Mereka akan menggantinya dengan sistem penelusuran minta dan bakat.

"Kita bisa hitung dan cukup signifikan (pemborosannya). Dan bagi kami, UN itu kita akan ganti dengan penelusuran minat bakat. Itu lebih cocok untuk sekarang," jelas dia.

Dalam debat, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga mengatakan, bahwa pihaknya akan meningkatkan kualitas pendidikan dengan peningkatan kesejahteraan guru, khususnya honorer.

"Meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kesejahteraan guru, terutama guru honorer. Kami akan tingkatkan kesejahteraan dan pastikan meningkatkan status guru," kata Sandiaga.

Ada juga program link and match yang mempertemukan antara pencipta lapangan kerja dengan penyedia lapangan kerja, sehingga tersambung dengan sistem pendidikan.

Lebih lanjut, dia menyebut akan memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan akhlakul karimah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya