Pengamat: Demokrat dan PAN Bakal Keluar dari Koalisi Adil Makmur

Jika memperkarakan lebih jauh hasil Pemilu 2019 tersebut juga akan berpengaruh pada elektoral Gerindra di Pemilu 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2019, 06:34 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2019, 06:34 WIB
Sekjen parpol koalisi pengusung Prabowo-Sandi menggelar pertemuan tertutup selama dua jam di Kemang, Jakarta Selatan.
Sekjen parpol koalisi pengusung Prabowo-Sandi menggelar pertemuan tertutup selama dua jam di Kemang, Jakarta Selatan. (Merdeka/Hari Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai jelang pengumuman pemenang Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), koalisi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin tidak solid. Dia pun memprediksi Partai Demokrat dan PAN akan hengkang dari Koalisi Adil dan Makmur itu.

"Jelang 22 Mei trennya eskalasi makin turun, di lingkungan koalisi sudah enggak solid. Demokrat yang sudah agak jelas keluar, PAN yang enggak mau ikut-ikutan dengan model-model seperti sekarang. Artinya yang turun ke jalan ini Gerindra plus jemaah Ijtima Ulama," kata Ray di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2019).

Terkait dengan hasil Pemilu 2019, Ray memprediksi tidak akan ada pengerahan people power. Sebab, kata dia, yang tersisa dari koalisi nantinya hanya Partai Gerindra dan peserta Ijtima Ulama saja.

"PAN engga mau cara-cara begitu, PKS mana ada yang mengatakan kecurangan, coba cek lagi deh.Tinggal Gerindra beserta jamaah Ijtima Ulama," ungkapnya.

Menurutnya wacana people power juga tak perlu diambil pusing. Bagi Ray, itu adalah reaksi biasa yang seharusnya sudah sering dihadapi pada tahun politik.

"Dari segi keamanan wacana people power nanti enggak terlalu merepotkan, ini hanya reaksi biasa yang kita semestinya sudah berulang kali terjadi harusnya punya pengalaman soal ini," ucapnya.

Ray memprediksi Gerindra nantinya akan menerima hasil Pemilu 2019. Karena, lanjutnya, jika memperkarakan lebih jauh hasil tersebut juga akan berpengaruh pada elektoral Gerindra di Pemilu 2024.

"Tanggal 22 (Mei) dugaan saya Gerindra akan menurut. Kalau pilpres diributkan, nanti efeknya ke pileg," tandasnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya