Harlah ke-25 PKB, Kiai-Santri Ikrarkan Dukungan Kemenangan untuk Cak Imin di Pemilu 2024

Menurut kalangan kiai-santri, kemenangan Cak Imin dan PKB di Pilpres 2024 merupakan bagian upaya menegakkan kedaulatan warga NU (Nahdliyin) dan kejayaan Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Jul 2023, 09:53 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 09:41 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Harlah ke-25 PKB.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Harlah ke-25 PKB. (Foto: Tim humas dan dokumentasi PKB)

Liputan6.com, Jakarta - Syukuran Hari Lahir (Harlah) ke-25 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi momentum bulatnya tekad kiai-santri untuk memenangkan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden dalam Pemilu 2024.

Menurut kalangan kiai-santri, kemenangan Cak Imin dan PKB di Pilpres 2024 merupakan bagian upaya menegakkan kedaulatan warga NU (Nahdliyin) dan kejayaan Indonesia.

"Kami para kiai, gus, nyai, satri dan pengasuh pesantren memaklumatkan untuk memenangkan PKB pada Pemilu 2024, karena PKB satu-satunya partai yang dilahirkan oleh PBNU, sebagai saluran politik warga NU," ujar Kiai Haji Badhawi Basir dengan didampingi KH Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar) dalam seruan dukungannya, dikutip dari siaran pers diterima, Senin (24/7/2023).

Kiai Badhawi mencatat, ada dua poin penting dalam maklumat kiai-santri yang dibacakan. Pertama, menegaskan jika PKB sebagai anak kandung dari PBNU sekaligus satu-satunya saluran politik warga NU.

"Oleh karena itu para kiai, pengasuh pesantren maupun santri akan berusaha maksimal berjuang memenangkan PKB," ujar Kiai Badhawi.

Kedua, lanjut Kiai Badhawi, para kiai dan santri menilai bahwa Gus Imin merupakan satu-satunya calon presiden maupun calon wakil presiden dari kalangan NU. Untuk itu para kiai, santri, dan pengasuh pesantren akan menjadikan pemenangan Gus Imin sebagai presiden maupun calon wakil presiden sebagai perjuangan akbar.

"Kami para kiai, gus, nyai, santri, dan pengasuh pesantren memaklumatkan sebuah perjuangan akbar untuk mengawal, mengusahakan, dan memastikan Gus Muhaimin sebagai sebagai satu-satunya capres atau cawapres dari NU dalam Pilpres 2024," kata dia.

Kiai Bahdawi juga mengajak 67 ribu kader PKB yang ikut berikrar untuk tetap meminta pertolongan kepada Allah SWT agar hajat memenangkan PKB dan Gus Imin dalam Pemilu 2024 diberikan kemudahan. Sebab tidak ada kekuatan selain kekuatan dari Allah SWT.

"Hasbunallah wanikmal wakil, Nikmal maula wanikmannasir. Lahaula walakuwwata illa billahil aliyyil 'adlim," dia menutup.

 

Ma'ruf Amin: PKB Pernah Besar, Sekarang di Bawah 10 Persen

Wapres K.H. Ma’ruf Amin
Wapres K.H. Ma’ruf Amin. (EP/SK-BPMI, Setwapres)

Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa kembali bangkit dan sukses pada Pemilu 2024. Ma'ruf mengingatkan, PKB pernah menjadi salah satu partai besar pada Pemilu 1999.

"PKB itu dulu pernah 13 persen, sekarang di bawah 10 persen. Jadi bangun lagi dan itu saja saya kira hal yang dibutuhkan," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, dikutip Senin (24/7/2023).

Mantan ketua Dewan Syuro DPP PKB mendorong PKB membangun kekuatan kembali seperti PKB era reformasi.

"Jadi, sehingga orientasinya seharusnya pembangunan kebangsaan saya kira itu. Hindari perpecahan, bangun kembali keutuhan PKB yang dulu pernah besar," ujarnya.

Ma'ruf meminta PKB untuk menjalankan misi partai dan terus menjalankan peran-peran kebangsaan.

"Karena, PKB itu namanya sudah Partai Kebangkitan Bangsa," ujarnya.

Sementara itu, Ma'ruf mengaku tidak bisa hadir pada hari lahir (Harlah) PKB ke-25 yang digelar di Solo, Jawa Tengah karena ditugaskan Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di Semarang.

"Ya diundang. Namun, saya kan ditugaskan Presiden untuk hadir di sini, sehingga saya tidak hadir ke sana," ujarnya.

Infografis Harapan Prabowo & Muhaimin Pasca-Peresmian Sekber Gerindra-PKB. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Harapan Prabowo & Muhaimin Pasca-Peresmian Sekber Gerindra-PKB. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya