Erick Thohir Gagal Jadi Cawapres Prabowo dan Tidak Masuk Tim Pemenangan

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Saleh Partaonan Daulay, menyatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak masuk tim pemenangan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Okt 2023, 09:41 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2023, 09:40 WIB
Jokowi bersama Prabowo dan Erick Thohir (@prabowo)
Presiden Jokowi bersama Prabowo Subianto dan Erick Thohir (@prabowo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Saleh Partaonan Daulay, menyatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak masuk tim pemenangan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Saleh menyebut Erick akan fokus di kursi Menteri BUMN setelah tidak terpilih menjadi cawapres Prabowo.

"Erick Thohir akan fokus bekerja sebagai menteri. Termasuk menuntaskan tugas-tugas lain di luar kabinet. Soal tim pemenangan, saya tidak tahu. Jangan-jangan ada aturan yang melarang menteri untuk menjadi tim pemenangan. Kalau ada, berarti kan tidak perlu dilibatkan," kata Saleh pada wartawan, Senin (23/10/2022).

Saleh menilai saat ini Erick Thohir sedikit sibuk. Sebab, selain melaksanakan tugasnya sebagai menteri BUMN, Erick juga sebagai pelaksana tugas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).

"Pak Erick itu loyalisnya Presiden Jokowi. Kalau dikasih tugas, pasti dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Harus berhasil dan sukses. Selama ini, ya Pak Erick begitu," kata Saleh.

Selain itu, lanjut Saleh, Erick juga mengurus berbagai macam organisasi di luar kabinet. Salah satu yang perlu mendapat perhatian khusus adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Indonesia negara pencinta bola. Urusan bola jangan setengah-setengah, perlu konsentrasi dan keseriusan. Kalau bola bagus, rakyat senang. Kalau rakyat senang, ya semua bahagia. Sederhana, tapi sarat makna," kata dia.

Menurut Saleh, dengan banyaknya prestasi Erick, maka masih banyak tempat dan posisi bagi Erick untuk mengabdi bagi bangsa ini.

"Pak Erick itu orangnya baik, pasti banyak tempat untuk mengabdi. Banyak hal yang sudah dilakukan, tetapi banyak juga yang sedang dan akan dilakukan," pungkasnya.

Baca juga Kader PDIP Kecewa, Ungkit Megawati Nangis dan Marah Bela Jokowi saat Disebut Kodok

Elektabilitas Erick Thohir Jauh Lebih Baik dari Gibran Anak Jokowi

Prabowo Subianto, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, dan Gibran Rakabuming berbincang-bincang di ruang tunggu bandara sambil menunggu kedatangan Presiden Jokowi
Prabowo Subianto, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, dan Gibran Rakabuming berbincang-bincang di ruang tunggu bandara sambil menunggu kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di Bandara Adi Soemarmo, Senin 24 Juli 2023. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Erick Thohir yang digadang-gadang bakal digandeng jadi cawapres Prabowo Subianto, nyatanya gagal. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu lebih memilih Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Padahal, berdasarkan hampir semua lembaga survei di Indonesia, elektabilitas Erick Thohir jauh lebih bagus dan dinilai mampu memberikan kemenangan perdana pada Prabowo di pilpres 2024 setelah tiga kali tumbang dalam kontestasi pilpres.

Salah satunya temuan terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) 16-18 Oktober yang menunjukkan sebanyak 40 persen masyarakat menginginkan Erick Thohir dampingi Prabowo.

Raihan Erick Thohir lebih unggul jauh dibandingkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Gibran hanya mendapat 20,9 persen sementara Khofifah hanya 14,8 persen.

"Kalau menurut publik yang lebih cocok (dampingi Prabowo Subianto) Erick Thohir, baru kemudian Gibran, kemudian Khofifah," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dikutip dari Youtube LSI, Minggu (22/10/2023).

Keinginan masyarakat itu selaras dengan tingginya elektabilitas Prabowo jika dipasangkan dengan Erick Thohir. Dalam temuan LSI, elektabilitas Prabowo-Erick mencapai 39 persen.

Raihan tersebut mampu mengungguli pesaing Prabowo. Anies-Muhaimin memperoleh 19,2 persen, dan Ganjar-Mahfud Md mendapat 27 persen.

Sementara Prabowo mengalami penurunan jika disandingkan dengan Gibran dan Khofifah. Diketahui Prabowo-Gibran memperoleh 35,9 persen, sementara Prabowo Subianto-Khofifah sekitar 35,8 persen.

Baca juga Manuver Jokowi Bangun Dinasti Politik

"Kalau Erick, Prabowo-Erick sedikit meningkatkan perolehan Prabowo dari 36 persen ke 39 persen," ungkap Djayadi.

Dalam survei terbaru Ipsos Public Affair juga terpampang jelas bahwa elektabilitas Erick Thohir jauh mengungguli Gibran.

Erick Thohir jadi yang teratas (24,86 persen), sementara Gibran Rakabuming Raka (5,88 persen) cuma nangkring di posisi lima di bawah Sandiaga Uno (12,33 persen). Di posisi kedua ada Ridwan Kamil yang meraih angka 12,74 persen.

Berikut hasil temuan Ipsos Public Affairs dalam survei untuk cawapres Prabowo yang dilakukan 1-10 Oktober 2023:

1. Erick Thohir: 24,86 Persen

2. Ridwan Kamil: 12,74 Persen

3. Mahfud Md: 12,43 Persen

4. Sandiaga Uno: 12,33 Persen

5. Ganjar Rabuming Raka: 5,88 Persen

6. Ganjar Prabowo: 5,32 Persen

7. Anies Baswedan: 4,76 Persen

8. Khofifah Indar Parawansa: 4,19 Persen

9. Muhaimin Iskandar: 3,63 Persen

10. Puan Maharani: 3,12 Persen

11. Agus Harimurti Yudhoyono: 1,59 Persen

11. Tidak Tahu: 6,96 Persen

12. Tidak Ada: 0,87 Persen

13. Lainnya: 0,04 Persen

Infografis Tudingan Politik Dinasti dan Klarifikasi Gibran Rakabuming. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tudingan Politik Dinasti dan Klarifikasi Gibran Rakabuming. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya