Kader PDIP Kecewa, Ungkit Megawati Nangis dan Marah Bela Jokowi saat Disebut Kodok

Hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sedang kurang harmonis. Menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024, keretakan itu semakin terkuak.

oleh Aries Setiawan diperbarui 23 Okt 2023, 05:10 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2023, 05:10 WIB
Momen Jokowi Gandeng Tangan Megawati saat Rakernas III PDIP
Momen Jokowi Gandeng Tangan Megawati saat Rakernas III PDIP. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sedang kurang harmonis. Menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024, keretakan itu semakin mengemuka.

Tanda-tanda itu menguat setelah sebelumnya putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang memilih bergabung dan menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang menjadi kader PDIP.

Teranyar, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang siap menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto di pilpres 2024, semakin memperuncing buruknya hubungan Jokowi dengan PDIP dan Megawati.

Ditambah, sampai saat ini, Jokowi juga tidak secara tegas menyatakan mendukung pasangan yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Padahal, Jokowi merupakan kader PDIP, yang seharusnya tegak lurus dengan perintah partai.

Baca Jokowi Restui Gibran Jadi Cawapres, Puan: Seorang Bapak Pasti Akan Dukung Anaknya

Peristiwa-peristiwa itu pun membuat kader PDIP marah dan kecewa. Bahkan, ungkapan kekesalan itu dituangkan dengan banyaknya kader yang mengunggah video ketika Megawati menangis kala membela Jokowi yang dihina oleh masyarakat dengan sebutan kodok.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, pun angkat suara terkait banyaknya kader PDIP yang mengungkit video lama saat Megawati Soekarnoputri yang menangis saat membela Jokowi.

Puan mengaku wajar dengan adanya unggahan para kader tersebut. Dia menilai, video itu bisa menjadi pengingat bahwa kasih sayang Megawati kepada Jokowi sepanjang masa.

"Saya ingatkan kasih ibu sepanjang masa, Ibu Mega sangat sayang dalam artian sayang sebagai kader terbaik," kata Puan saat diwawancara di acara Apel Hari Santri, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 22 Oktober 2023.

Puan Maharani menyebut, Megawati sangat berharap apa pun yang dilakukan Jokowi merupakan hal terbaik untuk bangsa. Apalagi, Jokowi merupakan kader terbaik dari PDIP.

"Jadi Ibu Mega berharap apa pun yang dilakukan Pak Jokowi sebagai kader PDIP adalah yang terbaik untuk bangsa dan negara," imbuh dia.

Baca juga Manuver Jokowi Bangun Dinasti Politik

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Megawati Menangis dan Marah Jokowi Disebut Kodok

Joko Widodo atau Jokowi dan Megawati
Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Adapun video Megawati yang dimaksudkan saat memberikan sambutan peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali secara daring pada Rabu, 18 Agustus 2021 lalu.

Saat itu, Megawati merasa sedih sekaligus marah ketika ada orang yang menghina Jokowi dengan sebutan tidak pantas. Dia bilang, mengkritik presiden harus memiliki etika dan sopan santun.

"Coba lihat Pak Jokowi ya. Saya suka nangis loh. Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa. Mikir kita loh. Mikir rakyat loh. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang. Biarin mantap lah. Saya di-bully juga enggak takut kok. Coba datang berhadapan. Jantan kamu. Kita mesti berkelakuan sebagai warga negara yang punya etika moral. Jangan sembarangan," kata Megawati Soekarnoputri sambil menangis.

Video ini pun banyak diunggah kembali oleh sejumlah kader maupun simpatisan PDIP. Video itu kemudian dikaitkan dengan manuver Jokowi dan keluarganya yang kini memiliki hubungan tidak akrab dengan PDIP.

Baca juga Kaesang Jadi Ketum PSI, Pengamat: Praktik Politik Dinasti Jokowi Ancaman Kualitas Demokrasi


Jokowi Dikatai Kodok, Megawati: Saya dan Kader PDIP di Belakangmu

PDIP Usung Jokowi Jadi Capres 2019
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpose bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Rakernas PDIP III Tahun 2018 di Badung, Bali, Jumat (23/2). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpress)

Saat pidato politik HUT ke-49 PDIP, Senin, 10 Januari 2022, Megawati kembali menegaskan dirinya dan para kader PDIP berada di belakang Jokowi.

Ketika itu Megawati menyebut masih ada pihak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan di tengah pandemi Covid-19. Menurut Megawati, pihak-pihak tertentu mendiskreditkan kinerja pemerintah dan memanfaatkan pandemi untuk menyerang pemerintah.

"Saya juga melihat masih saja ada kelompok politik memancing di air keruh mereka memanfaatkan pandemi untuk mendiskreditkan pemerintah," ujar Megawati.

Megawati mengaku heran masih ada pihak yang menghina Presiden Jokowi. Meski demikian, Megawati meminta Jokowi tidak perlu memasukan ke hati dari pembenci. Sebab, Megawati dan PDIP selalu berada di belakang Jokowi.

"Saya ingat waktu di Istana penutupan paskibra. Saya kan ngomong, spontan saja. Bayangkan presiden kita loh dibilang Pak Jokowi kodoklah, apalah. Tapi saya bilang sama beliau, 'sudah Bapak gak perlu masuk ke hati'," kata Megawati.

Megawati memastikan seluruh kader PDIP siap membela Jokowi dari serangan haters. "Saya berada di belakangmu dengan seluruh yang namanya anak-anak dari PDIP," tegasnya.

Selain itu, Megawati mengaku heran banyak serangan ke Jokowi justru datang dari pemilih Jokowi pada pemilu 2019 yang lalu.

"Yang paling saya itu enggak suka, yang milih-milih presiden kita sendiri, tapi kalau sudah, enak saja. Loh mestinya, siapa suruh kenapa kamu milih dia. Ini kan jadi kan apa ya, tidak ada itu tadi, dedikasi gitu," pungkas Megawati.

Infografis Panas Dingin Hubungan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Panas Dingin Hubungan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya