Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan konsolidasi bersama seluruh ketua umum (Ketum) partai politik pendukung dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud pada Rabu (3/1/2024).
Ganjar menyebut, rapat onsolidasi kali ini dilakukan untuk memasifkan gerakan di 40 hari menuju pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Juga
“Tentu konsolidasi seluruh kekuatan untuk menyiapkan gerakan dari waktu yang tersisa ini,” kata Ganjar di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).
Advertisement
Dalam rapat tersebut, Ganjar bersama Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang, Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono, dan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo membahas teknis gerakan jelang pencoblosan.
Menurut Ganjar, seluruh pihak yang ada di dalam TPN Ganjar-Mahfud optimistis dalam menyambut kemenangan di Pilpres 2024 yang akan digelar 41 hari mendatang.
“Semuanya optimis, insya Allah kita akan bergerak jauh lebih masif dan teknis-teknisnya yang kita rapatkan hari ini,” kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar menyebut dalam rapat konsolidasi juga dibahas sejumlah kejadian hukum yang berkaitan dengan Pemilu 2024. Ganjar mengatakan kejadian-kejadian itu sedang ditangani TPN Ganjar-Mahfud.
“Kita membahas semuanya, kita membahas kejadian-kejadian yang kemudian ditangani oleh tim hukum kita,” imbuhnya.
Ganjar bersama TPN yakin seluruh kekuatan pemenangan akan bekerja maksimal. Termasuk dalam menyambut debat capres selanjutnya pada 7 Januari 2024.
“Ada masukan terkait dengan itu (debat capres) dan secara teknis sudah dipersiapkan oleh tim,” ucap Ganjar menandaskan.
TPN Ganjar-Mahfud Akan Datangi TNI-Polri, Pastikan Netralitas Aparat
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengingatkan aparat penegak hukum netral dan adil di Pilpres 2024. Ia menyebut aparat penegak hukum yang berpihak sama saja mengkhianati masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Oesman usai mengikuti rapat mingguan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Rabu (3/1/2024).
"TNI-Polri itu wajib (adil). Karena dia berasal dari rakyat untuk rakyat kalau dia berpihak maka dia pengkhianat. Kalau dia berpihak pada rakyat dia jadi kebanggaan rakyat," kata OSO di Gedung High End, Rabu (3/1/2024).
Oesman mengingatkan, tak boleh ada lagi intimidasi dari aparat kepada masyarakat, terkait penyelenggaraan pemilu.
"Ini benar-benar, ya, tak boleh ada pengkhianatan kepada bangsa ini. Bukan hanya TNI-Polri saja tapi yang menyelenggarakan pemilu ini jujur dan tak ada intimidasi lagi mulai detik ini," tegasnya.
Oleh karena itu, Oesman memastikan TPN bakal mengawal ketat sikap aparat penegak hukum dan penyelenggara pemilu dan juga mendatangi langsung Polri hingga TNI untuk memastikan kenetralan aparat.
"Nanti kami akan datang ke semua pihak. Termasuk Polri, TNI dan tokoh-tokoh yang mempunyai kepentingan kemakmuran bangsa ini," pungkas Oesman.
Advertisement