Liputan6.com, Jakarta - Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menghadiri Peringatan Isra Mikraj dan Harlah 101 Nahdlatul Ulama di Ponpes Syifaul Qulub Mutaallimin, Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (7/2/2024). Dia memperkenalkan sejumlah program Ganjar Pranowo dan Mahfud Md kepada masyarakat yang hadir, salah satunya KTP Sakti.
Atikoh mengatakan KTP Sakti akan mengintegrasikan semua data masyarakat. Selain itu, data masyarakat akan disesuaikan dan dimutakhirkan sesuai kondisi terkini sehingga sejumlah bantuan akan tepat sasaran.
Baca Juga
"Jadi KTP nya tetap KTP seperti itu tapi nanti semua datanya di integrasikan, sehingga ketika ada permasalahan datanya benar-benar ril. Datanya benar-benat akurat, berarti kalau ada data yang kurang pas, bisa langsung disampaikan karena pakaianya KTP (Sakti)," kata Atikoh kepada masyarakat yang hadir.
Advertisement
Dia menyadari saat ini terlalu banyak kartu bantuan yang diberikan pemerintah. Atikoh menjelaskan nantinya masyarakat hanya membawa satu KTP Sakti untuk mendapatkan bantuan-bantuan.
"Jadi tidak perlu banyak kartu, kalau banyak kartu nanti malah memenuhi dompet. Dompet isinya kartu aja, malah uangnyab kosong. Kan mending kartunya satu uangnya banyak ya Bu," ujarnya.
Â
Permasalahan Data Akan Diselesaikan dengan KTP Sakti
Menurut dia, permasalahan data akan diselesaikan dengan KTP Sakti, sebab di dalamnya sudah tertera Nomor Induk Kependudukan (NIK). Atikoh menyebut KTP Sakti juga dapat dipergunakan untuk subsidi pupuk bagi petani.
"Di data itu sudah ada petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi. Apabila orang yang seharusnya mendapatkan haknya tapi tidak mendapatkan haknya itu bisa langsung melaporkan dengan cukup membawa KTP Sakti itu," jelas Atikoh.
Dia mengaku sering mendapat keluhan dari masyarakat soal permasalahan pembagian bantuan sosial (Bansos) yang tidak tepat sasaran. Permsasalahan bansos ini pun nanti bisa diselesaikan dengan KTP Sakti sebab data penerima akan langsung dimutakhirkan.
"Tadi malam, saya juga sempat ngobrol-ngobrol, diskusi dengan ibu-ibu, dengan santri, yang banyak dikeluhkan kepada saya. Salah satunya itu adalah pembagian bansos yang kurang tepat sasaran. Benar tidak Bu? Misalnya, kok yang kaya yang dapat, yang miskin malah nggak dapet," tutur dia.
Â
Advertisement
Sosialisasikan Program Kesehatan
Atikoh juga mensosialisasikan program Ganjar-Mahfud terkait kesehatan yakni, Satu Desa, Satu Tenaga Kesehatan (Nakes), Satu Fasilitas Kesehatan (Faskes). Hal ini, kata dia, akan membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan primer.
"Puskesmas itu kan di setiap desa belum ada ya Bu. Dengan mungkin ada yang di desa-desa, kalau di Banten mungkin sudah, tapi kalau yang di luar Jawa, daerah-daerah terpencil kan belum semua bisa memiliki fasilitas kesehatan," pungkas Atikoh.