Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah jajaran petinggi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD merapat ke Gedung High End, Jakarta Pusat, pada Kamis (15/2/2024).
Baca Juga
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba sekitar pukul 11.15 WIB didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Megawati tampak mengenakan baju berwarna nuansa hitam dan merah.
Advertisement
Menyusul hadir calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketua TPN Arsjad Rasjid telah tiba lebih dulu sekitar pukul 10.46 WIB. Kemudian, disusul Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Benny Rhamdani pukul 10.51 WIB. Lalu, ada Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Wakil Ketua Umum TPN Andi Gani Nena Wea juga terlihat tiba jam 11.30 WIB di lokasi. "Nanti ya, kita mau rapat dulu," kata Andi Gani singkat.
Saat ditanya hasil quick count, Andi Gani memilih untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan menang atau kalah dalam Pilpres 2024 berdasarkan hitung cepat atau quick count.
"TPN masih menunggu hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)," tegasnya.
Andi Gani menegaskan, bagi Ganjar-Mahfud, Pilpres bukan masalah menang atau kalah, melainkan untuk memastikan Pemilu berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil.
"Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang matang. Mari kita terus kawal dan tunggu hasil real count yang dilakukan KPU," ucapnya.
Kemudian, terlihat hadir juga Wakil Ketua Umum TPN lainnya Tuan Guru Bajang, Gatot Eddy Pramono disusul Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.
Sejauh ini belum ada keterangan apa pun. Mereka yang hadir langsung memasuki High End sambil menyapa wartawan.
Bentuk Tim Investigasi Dugaan Kecurangan
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku, akan mengusulkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud untuk membentuk tim khusus guna melakukan imvestigasi kecurangan Pemilu 2024.
Dia menilai, meskipun pencoblosan yang dilakukan pada hari ini 14 Febuari 2024 berjalan dengan lancar, namun awan gelap demokrasi tetap terjadi dan mengganggu seluruh legitimasi dari proses demokrasi di Indonesia.
"DPP PDI Perjuangan mencermati terhadap seluruh desain kecurangan Pemilu yang bersifat hulu ke hilir," kata Hasto, saat konferensi pers di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
"Untuk itu kami akan mengusulkan kepada TPN Ganjar-Mahfud agar dibentuk suatu tim khusus," sambungnya.
Hasto menjelaskan, tim khusus tersebut nantinya akan berisikan tim hukum, kelompok-kelompok ahli hukum, para pakar berkaitan dengan demografi.
Kemudian, investigasi forensik untuk melihat dari seluruh proses-proses yang ada. Selain itu, tim khusus juga akan menampung dari pihak-pihak yang punya ketertarikan begitu besar di dalam menjaga demokrasi Indonesia.
Terlebih, hasil hasil hitung cepat atau quick count menampakan suatu kejanggalan. Sehingga, Hasto menyebut, seperti overshooting yang terjadi pada Pemilu tahun 1997.
"Nah karena itulah di dalam melihat tersebut karena Pemilu ini berkaitan dengan bukti-bukti material, fakta-fakta hukum seluruh pihak agar menjaga suasana tetap kondusif dan kemudian seluruh aspirasi nantinya akan disampaikan melalui tim khusus yang akan segera dibentuk oleh TPN Ganjar-Mahfud," imbuh Hasto.
Advertisement