Indikator Politik Indonesia: 76 Persen Masyarakat Puas Penyelenggaraan Pemilu 2024

Jika dibandingkan dengan survei pasca Pemilu 2024 atau setelah 14 Februari lalu, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menemukan adanya penurunan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 21 Apr 2024, 14:43 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2024, 14:41 WIB
Pemungutan Suara Susulan Pemilu 2024 di Kota Tangerang
Warga melakukan pencoblosan surat suara pada pemilu 2024 susulan di wilayah Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Minggu (18/2/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. Mayoritas responden pun menyatakan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan pemilu di survei April 2024 mencapai 75,7 persen, atau 76 persen kalau saya bulatkan," kata Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei terkait persepsi publik atas penegakan hukum, sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), dan isu terkini pasca Pilpres 2024, Minggu (21/4/2024).

Sementara masyarakat yang tidak puas dengan penyelenggaraan Pemilu 2024 ada sebanyak 23,7 persen. Jika dibandingkan dengan survei pasca Pemilu 2024 atau setelah 14 Februari lalu, Burhanuddin menemukan adanya penurunan.

"Saat itu 82 persen merasa puas, sekarang 76 persen, jadi turun sekitar 6 persen," jelas dia.

Menurutnya, kondisi tersebut biasanya terjadi lantaran pihak yang pilihan capresnya kalah merasa dicurangi, sehingga menyatakan tidak puas. Pola semacam itu pun memang banyak ditemukan sejak masa pemilu pasca reformasi.

"Karena umumnya mayoritas responden belum tahu capres yang didukungnya kalah. Tapi setelah beberapa minggu, beberapa bulan baru tahu capresnya kalah," kata Burhanuddin.

Hal itu pun terbukti dalam survei bahwa mayoritas basis pemilih Prabowo-Gibran sebanyak 89,9 persen mengaku puas dengan penyelenggaraan Pemilu 2024. Sementara pendukung Anies-Cak Imin 39,8 persen puas, dan Ganjar-Mahfud 51,3 persen.

Mereka yang tidak puas penyelengaraan Pemilu 2024 dari pendukung Prabowo-Gibran sebanyak 9,9 persen, Anies-Cak Imin 60,2 persen, dan Ganjar-Mahfud 48,7 persen.

"Tetapi meskipun ada penurunan tingkat kepuasan penyelenggaraan pemilu itu penurunannya 6 persen itu termasuk kecil. Karena saya punya data sebelumnya di tahun 2019 penurunannya nggak main-main, awalnya 90 persen puas, dalam 2 bulan kemudian yang puas cuma 60 persen. Turunnya 30 persen waktu 2019, saat Pak Prabowo berkompetisi dengan Pak Jokowi," Burhanuddin menandaskan.

Metode Survei

Sejumlah warga melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di Manglen, Desa Cawan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sejumlah warga melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di Manglen, Desa Cawan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. (Dok: Ilyas)

 

Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 4 April sampai dengan 5 April 2024 dengan target populasi adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD), yaitu proses pembangkitan nomor telepon secara acak dan mendapatkan sebanyak 1201 responden.

Adapun margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan asumsi simple random sampling. Wawancara terhadap responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya