Jelang Akhir Kampanye Pilkada, Survei: Melki-Johni Ungguli Simon-Adrianus dan Yohanis-Jane di Pilgub NTT 2024

Jelang akhir masa kampanye, pasangan calon (paslon) Melki Lakalena-Johni Asadoma mengungguli Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu dan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto.

oleh Tim News diperbarui 09 Nov 2024, 13:40 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Citra National Network (CNN) merilis hasil survei jelang Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur atau Pilgub NTT 2024.

Hasilnya, jelang akhir masa kampanye, pasangan calon (paslon) Melki Lakalena-Johni Asadoma mengungguli Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu dan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto di Pilgub NTT 2024.

Direktur Eksekutifnya Robby Rosyad menjelaskan, dalam survei yang dilakukan oleh CNN, sampel yang diambil sebanyak 1.880 orang dengan menggunakan metode multistage random sampling.

"Selain metode survei responden multistage random sampling, dalam survei terbaru ini toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,26%. Dan tingkat kepercayaan 95%," ujar Robby, melalui keterangan tertulis, Sabtu (9/11/2024).

Ia menjelaskan, pelaksanaan survei berlangsung dari 26 Oktober hingga 6 November 2024, yang tersebar di 21 kabupaten dan satu kota di Provinsi NTT. Survei tersebut, kata Robby, juga menguji tingkat pengenalan dan kesukaan masyarakat pada ketiga paslon tersebut.

"Hasilnya sebanyak 84,7% responden mengenal dengan baik pasangan Melki Lakalena-Johni Asadoma. Kemudian, sebanyak 85,8% menyukai pasangan Melki Lakalena-Johni Asadoma," ucap dia.

"Sedangkan sebanyak 82,7% responden mengenal dengan baik pasangan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto dan 77,6% menyukai pasangan ini, Lalu sebanyak 70,7% responden mengenal pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu dan sebanyak 64,% responden menyukai," sambung Robby.

Dia menyebut, CNN dalam mengukur tingkat keterpilihan (elektabilitas) dari ketiga paslon di Pilgub NTT 2024 pada survei ini, dengan mengajukan pertanyaan kepada responden untuk memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur jika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) digelar saat ini.

"Pada pertanyaan terbuka ini, responden diizinkan untuk menjawab dengan bebas dan tanpa dibatasi oleh pilihan jawaban yang telah ditentukan," terang Robby.

 

Hasil Survei Lainnya

KPU Tetapkan DPT Pilkada Indramayu 1,3 Juta Pemilih
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com / Yoshiro)

Menurut Robby, hasilnya, nama pasangan Melki Lakalena-Johni Asadoma dipilih oleh 37,1% respoden.

"Kemudian disusul oleh pasangan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto 32,3% lalu pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu 18,2% dan responden yang tidak menjawab 12,4%," terang dia.

Kemudian, lanjut Robby, saat menguji kemantapan respoden dalam memilih diuji dengan mengunakan pertanyaan tertutup dengan disediakan nama dari ketiga paslon dan disertai surat suara yang harus dipilih oleh responden.

"Hasilnya, nama dan gambar pasangan Melki Lakalena-Johni Asadoma dipilih sebanyak 42,7%, kemudian Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto dipilih sebanyak 33,9%. Lalu pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu dipilih sebanyak 20,8% dan tidak memberikan pilihan sebanyak 2,6%," kata dia.

Robby menilai, kondisi ini menunjukan bahwa preferensi politik responden terkait siapa pemenang pada Pilkada pilgub NTT 2024 sudah dapat dipastikan akan dimenangkan oleh pasangan Melki Lakalena-Johni Asadoma, jika merujuk hasil survei CNN terbaru.

"Jika melihat data dan tren survei yang telah kami lakukan untuk pilgub NTT ini, nampaknya kecenderungan siapa yang akan memenangkan kontestasi Pilkada ini sudah terlihat jelas, dengan asumsi tanpa ada peristiwa politik yang besar dan berpengaruh," ucap dia.

 

Harapan Masyarakat NTT

[Bintang] Jangan Cuma Mikirin Hari Libur, Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Ikut Pilkada 27 Juni
Setelah libur Lebaran agak-agaknya aroma liburan sudah mulai tercium. Katanya Pilkada 27 Juni jadi hari libur lho. (Ilustrasi: Liputan6.com/Yoshiro)

Robby menambahkan, jarak tingkat keterpilihan antara pasangan Melki Lakalena-Johni Asadoma dengan pasangan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto terpaut hampir 8%.

"Tentu angka ini telah melebih angka yang tidak memilih dan angka margin of error dari survei CNN ini. Dan itu sesuai dengan kecenderungan survei semakin dekat dengan hari pencoblosan maka semakin sedikit pemilih yang tidak memberikan pilihan," ucap dia.

Robby menyebut, Pilkada NTT 2024 menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menentukan sosok pemimpin yang akan membawa NTT ke arah lebih baik dalam lima tahun ke depan.

Di mana, imbuhnya, hasil survei CNN menemukan harapan masyarakat NTT terhadap isu-isu mendesak yang harus di selesaikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Di antaranya sebanyak 78,9% respoden berharap Kepala Daerah yang terpilih mampu mengentaskan kemiskinan yang masih tinggi.

"Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, NTT menempati posisi sebagai salah satu provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 19,48%," kata Robby.

 

Pentingnya Pilkada NTT 2024

Ilustrasi Pilkada Serentak 2024 (Istimewa)
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024 (Istimewa)

Angka tersebut, lanjut Robby, jauh di atas rata-rata kemiskinan nasional sebesar 9,54%. Kemudian, kata Robby, sebanyak 76,8% berharap mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang masih tertinggal dibandingkan provinsi lainnya.

"Sebanyak 81,2% respoden menyatakan harga bahan pokok yang tinggi selama ini juga diharapkan bisa terselesaikan kemudian sebanyak 76,9% respoden juga berharap adanya pelayanan kesehatan gratis yang berkualitas baik sarana maupun prasarananya," pungkas Robby.

Sementara itu, Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, hasil survei positif tidak lepas dari sosok Melki Lakalena yang masih muda, berstatus sebagai anggota DPR, serta dinilai memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat NTT.

"Kalau faktor survei itu ada beberapa kemungkinan, pertama tingkat popularitasnya sangat tinggi, lalu tingkat elektabilitasnya, tingkat penerimaannya tinggi atau kuat juga," kata dia.

"Lalu mungkin juga sering turun ke jalan, turun ke bawah, turun ke masyarakat, mungkin sering membantu warga NTT itu banyak faktor dari hasil survei. Sebenarnya poinya sering membantu masyarakat dan turun ke masyarakat," sambung Ujang.

Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya