PDIP: Johan Budi Contoh Pemimpin Kerja Nyata dalam Pemberantasan Korupsi

PDIP menilai, Johan Budi adalah contoh figur pemimpin yang lebih baik kerja nyata dalam pemberantasan korupsi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Sep 2018, 09:36 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2018, 09:36 WIB
Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi, menyampaikan rencana Jokowi soal Kepala BNN
Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi, menyampaikan rencana Jokowi soal Kepala BNN

Liputan6.com, Jakarta - PDIP menyatakan, bergabungnya mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP sebagai calegnya, dilandaskan bukan karena motif haus kekuasaan. Tetapi ingin terjun langsung membangun sistem antikorupsi serta membantu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mencetak kader-kader antikorupsi sesuai prinsip partai berlambang banteng itu.

Hal itu disampaikan Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, menangggapi polemik di media sosial yang dimunculkan mantan Sekretaris Kementerian ESDM Said Didu dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Lewat akun twitternya, kedua tokoh itu mencermati pernyataan Johan Budi yang menyebut PDIP berkomitmen tegas dalam melawan korupsi. Keduanya menuduh Johan Budi dan para pimpinan KPK haus dengan kekuasaan dengan masuk ke partai politik.

Basarah mengatakan, berbeda dari tuduhan itu, keputusan Johan Budi bergabung ke PDIP justru menunjukkan bahwa dia tak mau menyia-nyiakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara untuk berpolitik demi membela kepentingan bangsanya. Kepentingannya jelas, yakni memastikan pemberantasan korupsi, yang menjadi salah satu dari kejahatan luar biasa, benar-benar bisa dilaksanakan dengan cara masuk ke dalam sistem kepartaian dan parlemen.

"Johan Budi adalah contoh figur pemimpin yang lebih baik kerja nyata dalam pemberantasan korupsi, daripada sekedar bicara tanpa hasil nyata. Apalagi sekadar bersikap mengutuk kegelapan dan membuat gaduh ruang publik," ujar Basarah kepada Liputan6.com, Kamis (13/9/2018).

Dia menjelaskan, sudah hampir 16 tahun KPK berdiri, namun Indonesia seakan tak pernah usai dirundung berbagai kasus korupsi. Hal ini perlu disadari perlu solusi mengatasinya.

"Kebanyakan dari masyarakat kita, termasuk sebagian kalangan tokoh masyarakat bahkan penggiat antikorupsi, selalu hanya bersikap mengutuk dan menyesali maraknya kasus korupsi. Padahal yang dibutuhkan adalah solusi yang efektif," jelas Basarah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

PDIP Coret Napi Maju Caleg

Juru Bicara Kepresiden Johan Budi menjadi caleg PDIP
Juru Bicara Kepresiden Johan Budi menjadi caleg PDIP (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Wakil Ketua MPR RI itu melanjutkan, banyak yang menuduh parpol sebagai sumber penyebab korupsi. Tetapi sedikit sekali yang mau sungguh-sungguh ikut membenahi parpol, khususnya dalam melahirkan kader-kadernya yang berintegritas dan tidak korupsi.

Padahal, lanjut dia, dalam sistem kenegaraan, parpol dapat dikatakan sebagai lembaga yang dapat menentukan baik buruknya masa depan republik karena peran dan fungsinya yang sangat strategis.

Basarah mengatakan, Megawati figur ketua umum parpol yang selalu bersikap tegas dengan memberikan sanksi pemecatan terhadap kader yang terlibat korupsi. Di pencalegan 2019, Megawati memang tegas mencoret bakal caleg yang pernah menjadi narapidana korupsi.

"Bahkan mendukung PKPU tentang larangan napi korupsi boleh maju sebagai caleg. Begitupun bakal caleg dengan latar belakang bandar narkoba dan teroris, pasti dicoret," ungkap Basarah.

Basarah menyatakan, PDIP menerima niat baik Johan Budi untuk ikut menjadikan partai itu sebagai parpol yang berintegritas dan mendukung pemberantasan korupsi.

"Kami sangat mengapresiasi Johan Budi karena menggunakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara untuk berpolitik demi kepentingan menyejahterakan bangsanya. Selamat berjuang Bung JB. Tuhan senantiasa bersama orang-orang yang sabar dalam kebaikan," pungkas Basarah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya