Polri Terjunkan 64 Ribu Personel Amankan Pencetakan Surat Suara

Jumlah tersebut merupakan sepertiga dari kekuatan Polri yang disiapkan untuk mengamankan pesta demokrasi di seluruh Indonesia.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 21 Jan 2019, 15:12 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 15:12 WIB
TNI dan Polri Gelar Apel Pengamanan Pilpres 2019
Personel Polri dan TNI menggelar apel gabungan Penyelenggara Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (18/9). Apel Mantap Brata 2018 ini dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Merdeka.com/Imam Buhori)

 

Liputan6.com, Jakarta - Polri menerjunkan sekitar 64 ribu personel untuk mengamankan proses pencetakan surat suara Pemilu 2019. Jumlah tersebut merupakan sepertiga dari kekuatan Polri yang disiapkan untuk mengamankan pesta demokrasi di seluruh Indonesia.

"Kalau secara umum, (pengamanan) di pentahapan pencetakan surat suara itu sepertiga dari kekuatan jumlah personel 194 ribu. Itu sepertiganya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).

Dedi menuturkan, pihaknya telah membuat beberapa satuan tugas untuk mengamankan serangkaian tahapan Pemilu 2019, mulai dari proses pencetakan surat suara, penampungan, hingga pendistribusiannya.

"Pengamanannya baik di tempat percetakan kemudian tempat nanti penampungan gudang KPU yang ada di pusat, di provinsi, di kabupaten, maupun di tingkat TPS, di tingkat kelurahan, maupun di tingkat desa," kata Dedi memaparkan.

Adapun total surat suara yang akan dicetak berjumlah 939.879.651 lembar oleh enam perusahaan. Keenam perusahaan itu adalah PT Aksara Grafika Pratana (4 lokasi), PT Balai Pustaka (4 lokasi), PT Gramedia (9 lokasi), PT Temprina Media Grafika (11 lokasi), PT Puri Panca Pujibangun (6 lokasi), dan PT Adi Perkasa Makassar (1 lokasi).

 


Perketat Pemeriksaan

TNI dan Polri Gelar Apel Pengamanan Pilpres 2019
Personel Polri mengikuti apel gabungan Penyelenggara Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Selasa (18/9). Apel yang diikuti 3.000 personel TNI Polri itu dipimpin Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Terkait dengan perusahaan tersebut, Dedi menekankan, personelnya telah melakukan penjagaan ketat selama 1x24 jam di sejumlah tempat percetakan surat suara. Pengamanan dilakukan secara berlapis di dalam dan luar ruangan percetakan.

Petugas kepolisian juga akan memeriksa secara ketat siapa saja yang keluar masuk area percetakan surat suara. Tujuannya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Setiap petugas atau pegawai keluar masuk percetakan itu dilakukan pengawasan dan dilakukan kontrol secara ketat. Artinya apa? Digeledah. Kami melibatkan pengamanan sekuriti internal digeledah, clear, baru boleh keluar. Demikian juga masuknya, digeledah juga, kalau clear baru boleh masuk," ucap Dedi memungkasi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya